Ukraina Murka dan Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Korea Utara, Ini Penyebabnya
Kamis, 14 Juli 2022 - 13:43:02 WIB
JAKARTA- Pemerintah Korea Utara (Korut) membuat murka pihak Ukraina. Bahkan Ukraina memutuskan hubungan diplomatik dengan negara yang dipimpin Kim Jong-un itu.
Dilansir dari kompas.com, Ukraina menganggap Korea Utara berulah dengan mengakui Republik Donetsk dan Luhansk. Yang mana kedua 'negara' itu memisahkan diri di timur Ukraina dan sudah mendapat pengakuan dari Rusia.
Keputusan Ukraina memutuskan hubungan dengan Korut dilakukan ketika muncul berita Pyongyang mengakui dua wilayah separatis itu, Rabu (13/7/2022). "Kami menganggap keputusan ini sebagai upaya Pyongyang untuk merusak kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina," sebut kementerian luar negeri Ukraina dalam sebuah pernyataan di situsnya sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Seperti diketahui dua kelompok yang diakui Korut itu berada di wilayah Donbas Ukraina. Korut menjadi negara ketiga yang mengakui Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) setelah Rusia dan Suriah.
Kedutaan Besar di Moskwa mengunggah foto di saluran Telegramnya tentang upacara di mana Duta Besar Korut untuk Moskwa Sin Hong-chol, menyerahkan sertifikat pengakuan kepada utusan DPR Olga Makeyeva. Dalam sebuah unggahan di saluran Telegram-nya, pemimpin DPR Denis Pushilin menyebut sebelumnya bahwa dia mengharapkan “kerja sama yang bermanfaat” dan meningkatkan perdagangan dengan Korut, sebagai negara bersenjata nuklir yang terisolasi lebih dari 6.500 km (4.000 mil) jauhnya.
Kedutaan Korut di Moskwa telah mengakui kemerdekaan kedua entitas pada Rabu (13/7/2022), kantor berita Rusia TASS melaporkan. Rusia sudah mendukung dua wilayah separatis itu sejak 2014. Korea Utara sebelumnya juga menyatakan dukungan untuk pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014.
Kemudian pada 24 Februari militer Rusia melakukan operasi militer khusus dengan alasan melindungi penutur bahasa Rusia yang tinggal di wilayah Donbas dari "genosida". Ukraina dan Barat sudah menolak alasan negara yanga dipimpin Vladimir Putin itu dan dianggap operasi militer tersebut untuk merebut wilayah Ukraina. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :