www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar
 
Usai Festival Diwali India Diselimuti Kabut Asap Beracun
Senin, 16 November 2020 - 07:08:31 WIB

NEW DELHI - Ratusan juta orang di India utara menghirup udara beracun pada Minggu pagi setelah digelarnya festival cahaya atau Diwali. Sebelumnya masyarakat bersuka ria menentang larangan menggunakan petasan untuk merayakannya.

Dilansir CNN Minggu (15/11/2020) Ibu Kota New Delhi diselimuti kabut asap tebal, dengan tingkat polusi rata-rata lebih dari 9 kali lipat dari yang dianggap aman oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal telah melarang penggunaan dan penjualan petasan sebelum Diwali, tetapi kebijakan tersebut sulit diterapkan.

Orang-orang bersuka ria di Ibu Kota melepaskan sejumlah kembang api hingga Minggu pagi. Kejadian itu memicu kemarahan warga dan pecinta lingkungan serta mengeluh di media sosial tentang kesulitan bernafas dan mata pedih.

"Dewa kami pasti sangat bahagia hari ini, sehingga pengikut mereka menyalakan petasan dan mencekik anak-anak muda hingga putus asa dan mati," kata pendiri kelompok lingkungan nirlaba Swechha, Vimlendu Jha.

Beberapa memberikan pembelaan dan menganggap petasan sebagai bagian penting dari tradisi agama yang dirayakan oleh jutaan orang di seluruh negeri.

"Apakah anda menyadari bagaimana seluruh India, semua tempat berdiri menentang larangan cracker? Ini seperti salah saru bentuk seruan perjuangan kemerdekaan Hindu," kata pemimpin Partai Bharatiya, Tarun Vijai.

Polusi udara di New Delhi biasa memburuk pada bulan Oktober dan November karena para petani membakar limbah pertanian. Polusi juga disebabkan oleh pembangkit listrik tenaga batubara, lalu lintas dan hari-hari tanpa angin.

Sementara itu, jumlah kasus virus Corona lebih dari 400.000 kasus di kota berpenduduk 20 juta orang juga meningkatkan kewaspadaan atas kabut asap. Dokter telah memperingatkan bahwa terjadi peningkatan penyakit pernapasan.

Kota-kota di negara bagian Punjab, Uttar Pradesh, Haryana, Bihar dan New Delhi--yang telah menderita dari beberapa udara terburuk di dunia-- mengalami tingkat polusi yang lebih tinggi daripada di pagi hari setelah Diwali tahun lalu.

Rata-rata indeks kualitas udara yang dipicu di berbagai tempat di kota-kota besar di negara bagian ini lebih tinggi dari tahun lalu. Hal itu diungkapkan oleh data badan Pengendalian Polusi Pusat India. (*)

 

 



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
SDN 83 Pekanbaru yang terbakar.(foto: pgi)Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar
Petani pinang.(ilustrasi/int)Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun.(foto: int)Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif
  Pj Sekdaprov Riau, Indra saat memimpin Upacara Hari Otonomi Daerah ke-28 di Riau.(foto: mcr)Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi
Bandar narkoba Kampung Dalam digerebek Polda Riau.(foto: mcr)Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak
Halalbihalal Golkar Institute.(foto: mimi/halloriau.com)Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved