Singapura Temukan Varian Mutasi Baru Virus Corona dengan Infeksi Lebih Ringan
Jumat, 21 Agustus 2020 - 19:05:34 WIB
JAKARTA - Para peneliti di Singapura menemukan varian mutasi baru dari virus Corona COVID-19 yang disebut menyebabkan infeksi yang lebih ringan. Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet.
Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa pasien COVID-19 di negara tersebut yang terinfeksi varian mutasi baru virus ini memiliki hasil pemeriksaan klinis yang lebih baik, bahkan kebutuhan perawatan intensifnya juga rendah.
Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukkan varian mutasi baru virus ini bisa menimbulkan respon imunitas yang lebih kuat.
Penelitian ini melibatkan peneliti dari berbagai institusi di Singapura, termasuk National Center for Infectious Diseases (NCID), Duke-NUS Medical School, dan Agency for Science, Technology, and Research.
"Studi ini memberikan data akurat yang menunjukkan bahwa perubahan genetik atau mutasi yang diamati pada virus SARS-CoV-2 ini telah mempengaruhi tingkat keparahan penyakitnya pada pasien," jelas peneliti dari Duke-NUS, Gavin Smith dikutip dari Reuters, Jumat (21/8/2020) dikutip dari detik.
Para ilmuwan mengatakan bahwa temuan ini bisa berpengaruh pada pengembangan vaksin dan perawatan untuk para pasien COVID-19.
Varian mutasi virus tersebut kemungkinan besar berasal dari Wuhan, China, yang terdeteksi dalam klaster infeksi yang terjadi pada Januari-Maret 2020. Di Singapura, virus itu ditularkan dari orang ke orang, melalui beberapa klaster sebelum pencegahan dilakukan.
Sebelumnya, Paul Tambyah dari Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura, mengatakan virus akan menjadi kurang ganas setelah bermutasi. Meskipun masih bisa menginfeksi manusia, tetapi tidak membunuh mereka. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :