JAKARTA - Baru-baru ini Rusia mengumumkan mereka telah mengembangkan vaksin untuk melawan virus corona
Amerika Serikat ternyata menolak mentah-mentah vaksin yang ditawarkan Rusia.
Dikutip Tribunnewswiki dari CNN, pejabat Rusia di Moskow mengatakan, mereka telah menawarkan "kerja sama yang belum pernah terjadi sebelumnya" dengan Operation Warp Speed (OWS).
OWS merupakan multi-badan AS yang dibentuk untuk mempercepat akses ke vaksin dan perawatan Covid-19 yang efektif.
Tetapi para pejabat ini mengungkapkan, "AS saat ini tidak terbuka" untuk kemajuan medis Rusia.
"Ada rasa ketidakpercayaan umum terhadap Rusia di pihak Amerika dan kami yakin bahwa teknologi - termasuk vaksin, pengujian dan perawatan - tidak diadopsi di AS karena ketidakpercayaan itu," kata seorang pejabat senior Rusia.
Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan, Kamis, (13/8), Presiden Donald Trump telah diberi pengarahan tentang vaksin Rusia yang baru.
Dia mengatakan bahwa vaksin Amerika melalui pengujian Fase 3 yang "ketat" dan berstandar tinggi.
Pejabat AS lainnya mengatakan kepada CNN, vaksin Rusia dianggap setengah matang di Amerika Serikat sehingga tidak menarik minat AS secara serius sebelum peluncurannya.
"Tidak mungkin AS mencoba (vaksin Rusia) ini pada monyet, apalagi manusia," kata seorang pejabat kesehatan masyarakat pemerintah AS.
Diketahui, Rusia mengumumkan pada hari Selasa lalu, mereka telah mengembangkan vaksin untuk melawan virus corona dan Presiden Vladimir Putin mengatakan putrinya sendiri telah menerimanya.
Perlombaan untuk menemukan vaksin yang efektif - lebih dari 20 sedang dalam uji coba di seluruh dunia - memiliki implikasi global, tidak hanya untuk kesehatan miliaran orang, tetapi juga potensi pendapatan miliaran untuk pengembang dan produsen yang sukses.
Rusia mengatakan perusahaan AS tertarik
Seperti yang diberitakan CNN, pejabat Rusia mengatakan, Rusia terbuka untuk berbagi informasi tentang vaksin dan akan mengizinkan perusahaan farmasi AS untuk memproduksi vaksin Rusia di tanah Amerika.
CNN sebelumnya melaporkan bahwa Rusia mengatakan beberapa perusahaan farmasi AS tertarik untuk mempelajari tentang vaksin Rusia, meskipun nama perusahaan tersebut belum diungkapkan.
Menyusul penolakan dari Amerika Serikat, sumber-sumber Rusia mengatakan Washington harus "serius mempertimbangkan" vaksin tersebut.
Berdasar pada pemberitaa CNN, vaksin virus korona Rusia yang bernama Sputnik V dapat menyelamatkan nyawa Amerika Serikat.
"Jika vaksin kami terbukti menjadi salah satu yang paling efektif, maka pertanyaan akan diajukan mengapa AS tidak mengeksplorasi opsi ini lebih dalam, mengapa politik menghalangi akses ke vaksin," kata seorang pejabat senior Rusia kepada CNN.
Dalam sebuah konferensi pers, kedaulatan Rusia mengatakan setidaknya ada 20 negara di Amerika Latin, Timur Tengah dan Asia telah menyatakan minatnya pada vaksin tersebut.
Khususnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia sangat percaya pada vaksin sehingga dia akan meminumnya ketika tiba di negaranya.
Kemudian juga menteri luar negeri Meksiko mengatakan pada Kamis pagi, Meksiko sedang "dalam pembicaraan" dengan Rusia tentang vaksin itu.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :