www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar
 
Kesaksian WNI di Italia: Warga yang Ignorant dan Menganggap Diri Imun Justru Jadi Penyebar Corona
Rabu, 18 Maret 2020 - 12:45:56 WIB

JAKARTA - Italia menjadi negara kedua dengan kasus virus corona (Covid-19) terbanyak setelah China.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, hingga Senin (16/3/2020) sore, sebanyak 24.747 kasus virus corona tercatat di Italia, dengan angka kematian yang meningkat lebih dari 300 jiwa, menjadi 1.809.

Di samping banyaknya korban meninggal, jumlah kasus baru virus corona yang kian melonjak disebabkan karena pemerintah gencar melakukan tes laboratorium.

Per Minggu (15/3/2020), Italia telah melakukan tes laboratorium terhadap 109.107 orang. Hasilnya, 21.157 orang dinyatakan positif virus corona. Sebanyak 7.860 orang di antaranya dirawat di rumah, 8.372 dirawat dengan gejala umum di rumah sakit, dan 1.518 dalam perawatan intensif.

Sementara itu, 1.441 orang terinfeksi virus corona dinyatakan meninggal dunia dan 1.966 lainnya dinyatakan sembuh.

Salah seorang WNI di Italia, Rieska Wulandari, turut menyaksikan cepatnya peningkatan kasus corona di sana. Dia menilai langkah yang dilakukan pemerintah Italia dalam menanggapi virus corona sudah tepat.

"Italia justru antisipatif dan proaktif, sebab jumlah yang dirawat di rumah hampir sama banyaknya dengan yang dirawat di rumah sakit," kata Rieska kepada CNNIndonesia.com Senin (16/3/2020).

Menurut dia, meski jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 di Italia terhitung tinggi, namun pemerintah aktif menelusuri orang yang berhubungan dengan pasien-pasien sebelumnya.


Anggap Remeh Bikin Makin Parah
Meski demikian, banyaknya warga Italia yang menganggap remeh penularan virus corona juga berpotensi menginfeksi lebih banyak orang.

"Orang-orang pada masa semi karantina bersikap ignorant dan menganggap diri imun, mereka tetap melakukan mobilitas yang kurang selektif dan arogan, ternyata menjadi carrier dan menginfeksi yang lain," kata Rieska.

Hingga Selasa (17/3/2020), John Hopkins University mencatat jumlah kasus virus corona di Italia yakni 27.980 kasus, dengan angka kematian yang kembali meningkat menjadi 2.158 jiwa.

Dengan jumlah kasus yang tinggi tersebut, rumah sakit di Italia pun mulai penuh. Sehingga, banyak dari orang yang terinfeksi virus akhirnya menjalani perawatan di rumah.

Kebanyakan mereka masih berusia muda dan dianggap lebih mudah sembuh dengan sendirinya.

"Tentu saja mereka tidak di rumah sakit. Rumah sakit sudah penuh. Lagi pula anak muda biasanya bisa sembuh secara mandiri dengan asupan nutrisi, vitamin, dan istirahat yang cukup. Yang penting tidak menginfeksi orang lain," ujarrnya.

Yang Berkeliaran Denda dan Dipenjara
Italia sebagai negara dengan peningkatan jumlah kasus corona tertinggi saat ini juga memberlakukan kebijakan lainnya untuk menahan laju virus. Salah satunya dengan menerapkan isolasi total seluruh wilayah atau lockdown.

Awalnya, lockdown hanya berlaku di kawasan utara Italia, tapi kemudian diperluas hingga ke seluruh penjuru negara sejak 9 Maret lalu.

Pemerintah Italia menutup semua perbatasan serta mengimbau warganya agar tak meninggalkan rumah untuk bekerja dan menjaga jarak setidaknya satu meter dari orang lain.

Bar dan restoran juga telah ditutup. Sementara itu, semua mal diminta tutup selama akhir pekan. Militer pun dikerahkan untuk memastikan aturan lockdown ini dipatuhi.

Namun, Rieska mengungkapkan masih ada sekitar dua ribuan orang kedapatan berkeliaran untuk alasan yang tidak penting.

Padahal, bagi orang yang melanggar aturan ini dapat diganjar denda sebanyak 206 euro atau hukuman penjara. Hasil denda tersebut nantinya akan dikumpulkan dan dialokasikan untuk dana menghambat penyebaran virus corona.

"Kecerobohan manusia bisa menghasilkan kerepotan bahkan kematian bagi yang lain, maka warga harus kompak," ucap dia. (*)






Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
SDN 83 Pekanbaru yang terbakar.(foto: pgi)Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar
Petani pinang.(ilustrasi/int)Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun.(foto: int)Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif
  Pj Sekdaprov Riau, Indra saat memimpin Upacara Hari Otonomi Daerah ke-28 di Riau.(foto: mcr)Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi
Bandar narkoba Kampung Dalam digerebek Polda Riau.(foto: mcr)Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak
Halalbihalal Golkar Institute.(foto: mimi/halloriau.com)Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved