Iran Siap Bernegosiasi dengan Negara Barat, Kecuali AS, Sebut Trump Sebagai "Badut"
TEHERAN - Iran menyatakan, negara Barat semuanya "tidak ada yang bisa dipercaya". Namun, mereka siap bernegosiasi, kecuali dengan AS.
Pernyataan itu disampaikan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei ketika memimpin shalat Jumat, pertama kalinya dalam 8 tahun terakhir.
Dalam khotbahnya, Khamenei menyebut Presiden AS Donald Trump sebagai "badut", yang berpura-pura mendukung rakyat Iran.
Dilansir kompas, Sabtu (18/1/2020), Khamenei menuduh Washington hendak "menusuk" rakyatnya menggunakan "belati beracun".
Pemimpin tertinggi berusia 80 tahun itu juga memuji serangan rudal yang menghantam dua pangkalan AS dan sekutunya di Irak.
Serangan tersebut merupakan balasan setelah komandan Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, tewas di Baghdad pada 3 Januari 2020.
Pentagon mengakui bahwa 11 tentara terluka di Pangkalan Ain al-Assad, setelah sebelumnya Trump menyebut tidak ada yang cedera.
Khamenei juga mengomentari aksi protes yang dilakukan warganya, menyusul terlambat mereka soal jatuhnya pesawat Ukraina.
Namun, dia menuding "musuh", dia merujuk kepada AS, telah memanfaatkannya untuk mengaburkan fakta kematian Soleimani.
"Fakta bahwa Iran mempunyai kekuatan untuk menampar negara adidaya menunjukkan adanya kebesaran Tuhan," klaimnya.
Dia kemudian mengomentari para sekutu AS seperti Inggris, Perancis, maupun Jerman yang dia anggap "terlalu lemah untuk membuat mereka berlutut".
Khamenei menuturkan negara Barat itu sebagai "pemerintah dan pelayan AS yang hina". Meski begitu, dia siap bernegosiasi kecuali dengan Washington. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :