10 Hari Bersitegang dengan AS, Iran Beri Sinyal Kurangi Eskalasi Konflik
Senin, 13 Januari 2020 - 11:14:12 WIB
JAKARTA - Iran memberi sinyal untuk mengurangi eskalasi konflik setelah 10 hari bersitegang dengan Amerika Serikat.
Dalam pertemuan antara Presiden Iran Hassan Rouhani dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, kedua belah pihak sepakat bahwa penurunan eskalasi adalah satu-satunya solusi untuk mengakhiri krisis di kawasan.
"Kami telah memutuskan untuk melakukan lebih banyak konsultasi dan kerja sama untuk keamanan seluruh wilayah," kata Rouhani.
"Kami sepakat bahwa satu-satunya solusi untuk krisis ini adalah de-eskalasi dari semua pihak dan dialog," kata Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Minggu (12/1) dikutip dari CNNIndonesia
Ketegangan antara AS dan Iran meningkat usai perwira tinggi militer Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawa pada 3 Januari lalu.
Iran mengutuk keras serangan AS tersebut dan bersumpah akan membalas kematian Soleimani dengan ganjaran yang seberat-beratnya.
Sejak itu, sejumlah rudal dan roket menghantam basis AS di Irak. Salah satu rudal Iran secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina dengan nomor penerbangan PS752 yang menewaskan 176 penumpang.
Qatar merupakan negara di kawasan yang paling banyak menampung pasukan AS. Namun, Qatar juga memiliki hubungan kuat dengan Iran, di mana mereka berbagi ladang gas terbesar di dunia.
"Kunjungan ini terjadi pada saat yang kritis di kawasan itu," kata Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.
Presiden Iran juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi. Dia mengunjungi Teheran pada Minggu untuk meredakan tensi ketegangan.
Dalam briefing ke parlemen, Hossein Salami, komandan Pengawal Revolusi Iran, mengatakan serangan rudal pada Rabu lalu di pangkalan Irak yang menampung pasukan AS tidak ditujukan untuk membunuh personel Amerika.
"Tujuan kami bukan untuk membunuh tentara musuh. Itu tidak penting," katanya kepada parlemen. AS mengatakan tidak ada tentara yang terluka dalam serangan itu.
Namun, di tengah seruan untuk mengurangi ketegangan, serangan rudal kembali menghantam basis tentara AS di pangkalan militer Irak, Minggu.
Delapan rudal berturut-turut menghujani pangkalan militer udara Al-Balad di Baghdad hingga melukai dua perwira Irak dan dua penerbang.
Pangkalan itu berisi pasukan Angkatan Udara AS dan kontraktor. Namun sebagian besar telah dievakuasi menyusul ketegangan antara AS dan Iran selama dua pekan terakhir.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengutuk serangan tersebut. "Ini pelanggaran terus-menerus atas kedaulatan Irak oleh kelompok-kelompok yang tidak loyal kepada pemerintah Irak dan ini harus diakhiri."
Meski demikian, hingga kini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :