Gara-gara Asap, 1.732.842 Siswa Malaysia Terpaksa Diliburkan
Jumat, 20 September 2019 - 11:26:08 WIB
KUALA LUMPUR - Setidaknya ada 2.459 sekolah di Malaysia menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar akibat kondisi udara yang kian buruk. Tak ayal, hal ini berdampak pada hampir dua juta siswa.
The Star melaporkan, sejak Rabu (18/9/2019) indeks polusi udara di sejumlah kota di Malaysia melebihi angka 200. Kondisi ini memaksa sekolah di tujuh negara bagian ditutup. Ketujuh negara bagian itu adalah Selangor, Putrajaya, Kuala Lumpur, Penang, Kedah, Perak, Negri Sembilan, dan Sarawak.
Penutupan sekolah ini membawa pengaruh bagi 1.732.842 siswa, menurut data Departemen Pendidikan dalam pernyataan resminya pada Rabu malam.
Negara Bagian Kedah, Perak, Negri Sembilan, dan Sarawak hanya akan menutup sekolah di hari ini (19/9). Sedangkan wilayah Selangor, Putrajaya, Kuala Lumpur, dan Penang akan menutup seluruh sekolah hingga Jumat esok.
Dari sekian negara bagian yang menutup sekolahnya, dampak terbesar dirasa Selangor. Setidaknya ada 939 sekolah yang ditutup di Selangor, dengan 911.874 siswa.
Setelah Selangor, wilayah Penang juga memiliki daftar sekolah yang cukup banyak. Tercatat, ada 399 sekolah di sana.
Menyusul Sarawak dengan 373 sekolah dan 157.466 murid. Sementara di Kuala Lumpur ada 296 sekolah yang ditutup hingga Jumat esok. Meski memiliki jumlah sekolah yang lebih sedikit dibanding Sarawak, siswa yang terdaftar di Kuala Lumpur jauh lebih banyak, yakni 217.657.
Di Negri Sembilan, 28.073 siswa dari 53 sekolah terpaksa menunda kegiatan belajarnya akibat penutupan sekolah. Tidak jauh berbeda dengan Putrajaya yang memiliki 27,531 siswa di wilayahnya.
Sementara Perak dan Kedah memiliki dampak yang lebih sedikit. Masing-masing wilayah memiliki 88.028 dan 58.241 siswa.
Kebijakan untuk menutup sekolah ini bukan kali pertama dilakukan oleh Malaysia. Bulan September 2015 lalu, sekolah di lima negara bagian Malaysia juga diliburkan akibat kabut asap tebal. Serupa dengan kondisi tahun ini, indeks kualitas udara di sebagian wilayah Malaysia juga menyentuh angka 200.
Merujuk pada indeks API, tingkat asap 101-200 mencapai kategori tidak sehat, 201-300 menyentuh level tidak sehat, sedangkan jika melebihi 300 maka akan dikategorikan berbahaya.
Kualitas udara yang sehat idealnya berada di angka 0-50. Indeks kualitas udara 51-100 juga masih tergolong aman dengan kategori level sedang.
Buruknya kualitas udara juga dialami Sumatera dan Kalimantan, dengan level sedang hingga pekat. Perwakilan badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau, Reni, pekan lalu mengimbau pemerintah untuk menutup sekolah, agar siswa tidak terpapar udara berbahaya.
"Solusinya, pemerintah diminta meliburkan sekolah. Kondisi udara berbahaya bisa menjadi acuan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan meliburkan sekolah," kata Reni. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :