www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
AHASS Siaga Bantu Pemudik Servis Motor Honda
 
Demi ke Bulan, India Habiskan Rp2,1 Triliun
Selasa, 23 Juli 2019 - 12:10:42 WIB

NEW DELHI – India sukses meluncurkan misi kedua ke bulan setelah sepekan mengalami penundaan karena faktor teknis. Chandrayaan-2 meluncur pada pukul 14.43 waktu setempat kemarin dari stasiun antariksa Sriharikota.

Kepala Organisasi Peneliti an Antariksa India (ISRO) Kailasavadivoo Sivan mengungkapkan, lembaganya bangkit kembali dengan penuh semangat setelah penundaan misi ke dua beberapa waktu lalu. India masih sangat berharap misi senilai USD150 juta (Rp2,1 triliun) akan mendarat di kutub selatan bulan.

Upaya peluncuran Chandrayaan-2 disiarkan langsung di beberapa stasiun televisi dan akun media sosial milik ISRO. Tepuk tangan membahana di ruang kontrol ISRO beberapa menit setelah peluncuran, de mi kian juga setelah roket ber hasil menyentuh bagian luar atmosfer. Itu menjadi misi sa - ngat kompleks bagi ISRO.

“Itu adalah awal dari petualangan sejarah India menuju bulan,” kata Sivan dalam pidatonya.

Menurut Sivan, penundaan peluncuran Chandrayaan-2 pada 15 Juli lalu berhenti pada menit ke-56 sebelum peluncuran dilaksanakan karena faktor teknis yang terlihat pada sistem wahana peluncuran. Media India melaporkan kendala teknis itu adalah kebo coran dari botol gas helium da lam mesin cryogenic di roket. Bahan bakar roket tersebut mengering dan para ilmuwan ber usaha memecahkan masalah itu.

“Itu sederhana untuk diper baiki, tapi bisa menjadi per ma salahan serius jika mengalami kegagalan total,” ujar sumber di ISRO. Misi pertama ke bulan pada 2008, yakni Chandrayaan-1, tidak berhasil mendarat di per mukaan bulan.

Misi tersebut sebenarnya untuk mencari air di bulan dengan radar. Sedangkan Chandrayaan-2 akan mencoba menjelajah kutub selatan bulan. Misi kedua fokus menjelajah permukaan bulan, mencari air dan mineral, serta mengukur gempa di bulan. India menggunakan roket berkekuatan penuh, yakni Geosynchronous Satellite Launch Vehicle Mark III (GSLV Mk-III) pada misi ini. Hal itu memiliki berat 640 ton atau 1,5 kali lebih berat dibandingkan pesawat jum bo 747.

Roket tersebut memiliki ketinggian 44 meter atau setara dengan gedung 14 lantai. Wahana antariksa memiliki berat 2.379 kg dengan tiga bagian terpisah, yakni orbiter, pendarat, dan penjelajah. Orbiter memiliki masa hingga satu tahun dan bertugas mengambil gambar di permukaan bulan.

Sedangkan pendarat yang di beri nama Vikram bertujuan menganalisis tanah di bulan. Ka lau penjelajah bernama Prag yan yang memiliki daya tahan selama 14 hari bisa berjalan sekitar setengah kilometer dari mesin pendarat dan mengi rim kan data serta gambar ke bumi un tuk dianalisis.

“India berharap bisa mendapatkan swafoto pertama dari per mukaan bulan saat penjelajah melaksanakan tugasnya,” kata Sivan.

Sejauh ini pendaratan mulus di bulan hanya baru dilaksanakan tiga negara, yakni AS, China, dan Rusia. Jika India berhasil, itu akan menjadi kesuksesan dan prestasi bagi ISRO. Hal itu juga bisa menjadi fondasi bagi misi India untuk mendarat di Mars dan asteroid.

Lebih penting lagi, itu akan membuka kemungkinan India mengirim kan astronot ke bulan. India sendiri berencana mengirim kan penerbangan antariksa dengan awak pada 2022. Pada 2014 lalu, India sukses mengirimkan satelitnya ke orbit di sekitar Mars. New Delhi menjadi negara keempat di dunia yang bisa melakukan hal tersebut.

Pada 2017 lalu, India mencipta kan sejarah dengan sukses melun curkan 104 satelit pada satu misi dan mengalahkan Rusia yang ha nya mengi rim kan 37 satelit pada satu misi pada 2014 lalu. Semua mata kini tertuju pada keperkasaan India dalam mengembangkan strategi antariksanya. Simonetta Di Pippo, Direktur Kantor PBB untuk Hubungan Antariksa Luar, menegaskan kepentingan global pa da misi India telah memuncak.

“Kajian pada misi itu tentang topografi bulan, mineral, elemen, atmosfer bulan, dan es akan berkontribusi pada perkembangan sains manusia,” katanya.

Pujian itu membuat komunitas ilmuwan antariksa India semakin kaget. “Banyak hal bisa membatalkan misi, meskipun tidak ada batu penghalang ka re na semuanya memahami kom plek - sitasnya,” tutur Sivan, dikutip okezone.

Peluncuran misi ke bulan sejauh 384.000 km itu sebenarnya hanya membutuhkan waktu 54 hari. ISRO memilih rute sirkuit de ngan mengambil keuntung an gravitasi bumi. Itu juga akan memudahkan penghantaran satelit ke bulan. Kenapa? India tidak me miliki roket yang kuat dengan ja lur langsung. ISRO ber harap pen darat bulannya bisa mencapai bulan pada 6-7 September mendatang. Per ja lan an itu sekitar enam pekan atau lebih lama em pat hari di bandingkan Apollo 11.

“Ada waktu selama 15 menit bagi ilmuwan ketika pendarat dilepaskan dan tiba di kutub selatan bulan,” kata Sivan.

Pendaratan wahana, menurut Sivan, merupakan operasi otonom tergantung dengan sistem. Tapi, pendarat itu bisa meng alami kecelakaan di permukaan bulan. Sebanyak 1.000 teknisi dan ilmuwan bekerja untuk me nyukseskan misi tersebut. Namun, ISRO untuk per tama kali memimpin perempuan untuk me mimpin ekspedisi tersebut. Dua perempuan itu mengen dali kan petualangan India ke bulan. Mereka adalah Direktur Program Muthaya Vanitha yang telah be kerja mengem - bang kan Chandra ya an-2 sela ma bertahun-tahun. Kemudian Chan drayaan-2 juga akan dina vi - gasikan oleh Ritu Kardhal. (*)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Service AHASS siaga untuk pemudik.(foto: istimewa)AHASS Siaga Bantu Pemudik Servis Motor Honda
NETA V.(foto: istimewa)Makin Populer, Ini 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Beli Mobil Listrik
Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto bersama Menhub RI.(foto: sri/halloriau.com)Dukung Gebyar BBI/BBWI, Menhub Beri Bantuan 'By The Service' ke Pemprov Riau
  LLDIKTI Wilayah XVII sosialisasi KIP-K di UIR.(foto: mcr)Sosialisasi KIP-K di UIR, LLDIKTI Wilayah XVII: Peran Yayasan dan PT Penting untuk Sukseskan Program
Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi Nasution.(foto: int)Ikuti MTQ ke-42 Riau, Besok Kafilah Pekanbaru Berangkat ke Dumai
Macet di Jalan Sudirman Pekanbaru.(foto: sri/halloriau.com)Pengendara di Pekanbaru Keluhkan Pak Ogah, Sembarangan Beri Jalan untuk yang Beri Uang
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved