PEKANBARU - Pria misterius yang ditangkap oleh pihak Kepolisian Jumat (15/1/2016) pagi karena diduga membawa bom adalah Warga Pematang Siantar yang datang ke Pekanbaru unruk mencari pekerjaan.

Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo kepada wartawan Jumat (15/1/2016) kepada wartawan. Gutur mengatakan pria misterius tersebut bernama Boy Hutagalung, Warga Jl. Dalil Tani No. 166 Pematang Siantar.

"Menurut pengakuan Boy, dia tiba di Pekanbaru sejak tanggal 14 Desember 2015 lalu pukul jam 05.00 Wib menggunakan Mobil Bus PMH untuk mencari pekerjaan," ujar Guntur.

Guntur menjelaskan sebelumnya Boy bekerja sebagai penjaga Warnet di Pematang Siantar. "Dia dulunya kerja di Warnet, lalu datang ke Pekanbaru mencari pekerjaan," jelas Guntur.

Disinggung mengenai isi tas, Guntur mengatakan menurut keterangan pelaku, tas tersebut berisi pakaian, alat tulis dan juga Powerbank. "Awal kecurigaan kita karena pagi tadi pelaku lewat depan rumah Kapolda dan ketika dipanggil malah lari, disitu kita curiganya," pungkas Guntur.

Diberitakan sebelumnya seorang pria yang sedang berada di bawah jembatan layang (Flyover) diamankan pihak kepolisian karena dicurigai membawa Bom di dalam tas ransel yang disandangnya.

Pria yang diketahui memiliki perawakan kurus dan memakai baju berwarna hitam tersebut memang terlihat mondar-mandir di bawah jembatan dan juga sempat tidur di bawah Flyover. Sebelumnya, dia juga tampak mondar-mandir di sekitar Rumah Dinas Kapolda Riau.

Wakapolresta Pekanbaru  AKBP S Putut Wicaksono saat dikonfirmasi wartawan mengatakan pihaknya juga telah menurunkan Tim Gegana Polda Riau untuk melakukan penangkapan terhadap pria tersebut.

"Ini kita lakukan sebagai upaya pencegahan hal-hal yang tidak kita inginkan. Apalagi yang bersangkutan juga membawa tas yang cukup besar," ujar Wakapolresta.

Pantauan di lapangan saat ini Jalan protokol Sudirman Tuanku Tambusai menuju pusat kota Pekanbaru terpaksa diblokir oleh jajaran polantas Polresta Pekanbaru dan dialihkan ke jalan Patimura.

Editor  : Unik Susanti