TEMBILAHAN - Kantor Imigrasi Klass II TPI Tembilahan amankan dua orang warga negara asing (WNA), yakni Reinato Soares alias Muhammad Najwa (29) dan Adao Salsinha alias Muhammad Adawi (18). Keduanya dihadirkan dalam konferensi pers di Kantor Imigrasi pada Kamis (25/3/2021).

Kepala Imigrasi Tembilahan Yulizar menjelaskan, pengungkapan kasus ini hasil operasi gabungan Tim Pora Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) yang terdiri dari Kesbangpol Inhu, Polres Inhu, Kodim Inhu dan Disdukpencapil Inhu pada 23 Maret 2021.

Tim Gabungan melaksanakan rapat di Kantor Kesbangpol Inhu dan menetapkan target operasi gabungan yakni WNA Timor Leste atas nama Reinato Soares.

"Informasi mengenai keberadaan warga negara asing tersebut didapat dari salah satu anggota Tim Pora Inhu. Selanjutnya tim bergerak menuju lokasi domisili dan mengamankan pelaku di Desa Dusun Tua Pelang, Kecamatan Kelayang, Inhu," ungkapnya, Kamis (25/3). 

Selanjutnya pada 24 Maret 2021, atas pengembangan dari pemeriksaan terhadap Reinato Soares, pihak Imigrasi Tembilahan mendapatkan informasi valid mengenai keberadaan Adao Salsinha yang merupakan saudara Reinato untuk melakukan penjemputan terhadap Adao.

"Kedua pelaku masuk ke wilayah RI atas bantuannya paman kandungnya di Tembilahan yang sudah menjadi warga Indonesia hingga akhirnya bisa bekerja di Kabupaten Inhu," kata Yulizar.

Mereka masuk ke Indonesia dari Timor Lete melalui Atambua, Nusa Tenggara Timur dan mengurus surat domisili palsu dengan orang yang tidak mereka kenal di Kupang.

Keduanya dikenakan dengan pelanggaran terhadap Pasal 83 ayat 1 huruf b Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian yakni tentang illegal entry dan illegal stay.

Imigrasi Tembilahan sudah berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau untuk mendapatkan arahan terkait tindakan apa yang akan diberikan kepada kedua warga negara Timor Leste tersebut.