www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Raker APTISI Riau 2024, Dorong Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi Swasta
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Dua Mahasiswa Kasus 276 Kg Sabu Minta Keringanan Hakim, PH: Hukuman Mati Langgar HAM
Jumat, 29 September 2023 - 13:53:52 WIB

PEKANBARU - Terdakwa narkotika jenis sabu seberat 276 kilogram, Budi Tri Utomo (19) dan Aidil Firman Ardiansyah (19) dituntut hukuman mati. Kedua mahasiswa di Pekanbaru itu meminta hakim meringankan hukumannya tersebut.

Permintaan keringanan hukuman itu disampaikan Budi dan Aidil melalui penasehat hukumnya Dr Parlindungan SH MH CLA dan Moammar Zuldiawansyah SH kepada majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru yang diketuai Iwan Irawan.

"Kami sudah menyampaikan pembelaan atau pledoi atas tuntutan terdakwa pada, senin (25/9/2023) lalu," ujar Parlindungan, Jumat (29/9/2023).

Dalam pledoi itu, penasehat hukum menilai kedua terdakwa tidak terbukti dalam dakwaan primair JPU bahwa, dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan atau menerima narkotika golongan I.

"Kedua terdakwa tidak mengetahui tujuan ke pekanbaru karena hanya diajak jalan-jalan oleh terdakwa rahmad firdaus (almarhum). Kedua terdakwa tidak sedikit pun memiliki niat untuk menjual sabu tersebut," kata Parlindungan.

Parlindungan mengungkapkan, terdakwa merupakan mahasiswa yang memiliki nilai IPK cukup bagus. Keduanya juga merupakan anak muda yang berkelakuan baik dan selalu kooperatif selama persidangan.

Selain itu terhadap terdakwa, kata Parlindungan, tidak cukup bukti kuat sebagai pelaku yang layak diberlakukan hukuman mati baginya.

"Menurut kami, tuntutan hukuman tersebut dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM)," ujarnya.

Parlindungan menjelaskan, merujuk Deklarasi Universal HAM, hukuman mati dinilai melanggar hak hidup dan hak untuk tidak mengalami perlakuan atau hukuman yang kejam.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), tidak setuju pelaku dijatuhi hukuman mati, karena diyakini tak akan memberikan efek jera terhadap pelaku tindak pidana.

Beberapa pakar hukum pidana, lanjut Parlindungan, juga menjelaskan alasan mengapa hukuman mati sebenarnya bukanlah solusi terbaik, bahkan sangat tidak relevan untuk diterapkan di Indonesia.

"Menurut genoveva alicia, peneliti bidang hukum pidana dari institute for criminal justice reform (ICJR), tidak ada data maupun studi yang pernah membuktikan hukuman mati adalah keefektifan narasi efek jera," papar Parlindungan.

Disebutkannya, menilik nilai-nilai Pancasila yang merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, hukuman mati sangat bertentangan dengan Sila Kedua karena tidak mencerminkan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

"Oleh karena itu, kami memohon kepada majelis hakim yang memeriksa perkara ini, dapat memberikan putusan yang seringan-ringannya kepada terdakwa," harapnya.

Sebelumnya, JPU menuntut terdakwa Budi Tri Utomo dan Aidil Firman Ardiansyah dengan hukuman mati. Keduanya dinyatakan terbukti bersalah melanggar Pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Untuk diketahui, Budi dan Aidil ditangkap Minggu (29/1/2023) lalu oleh Tim Opsnal Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Riau di Jalan Rambutan III Pekanbaru. Saat itu, kedua dalam mobil Toyota Inova plat L 1478 GJ yang dikemudikan Rahmat Firdaus.

Berawal ketika polisi mendapatkan informasi ada mobil pickup L-300 warna hitam yang diparkir di rest area SPBU Arifin Ahmad, membawa sabu-sabu.

Narkotika itu diletakkan dalam tumpukan buah kelapa, yang dikemudikan oleh Agusti Safrizal (tuntutan terpisah).

Saat digeledah, ditemukan 14 kantong plastik. Kepada polisi, Agus mengakui akan melakukan transaksi di Jalan Rambutan III, Kecamatan Marpoyan Damai.

Selanjutnya, tim Opsnal mengikuti pickup yang dibawa Agus ke jalan Rambutan III. Setibanya di TKP, saat akan melakukan serah terima dengan Rahmad Firdaus, polisi langsung menyergapnya.

Begitu digeledah, selain Rahmad Firdaus di dalam mobil Toyota Innova polisi juga menemukan tiga terdakwa Budi, Aidil dan Suprayitno (tuntutan terpisah).

Sabu itu sendiri dibawa Sumarno (DPO) dari Malaysia ke Sungai Carok, Desa Kembung Baru, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Rencananya, sabu itu akan dijual ke Pekanbaru.(rilis)

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Ketua APTISI Riau, Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL saat raker di Kampus UIR.(foto: istimewa)Raker APTISI Riau 2024, Dorong Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi Swasta
Dr Afni Z bersama mantan Bupati Siak, Arwin AS.(foto: istimewa)Dulu Alfedri, Kini Mantan Bupati Arwin AS Pindah Hati ke Dr Afni untuk Pilkada Siak
Pj Sekdakab Kampar, Yusri.(foto: int)Penunjukan Pj Sekda Kampar Tuai Polemik, SK Pj Gubri Diduga Palsu
ilustrasi mobil diesel.Kenapa Mesin Diesel Lebih Kasar dari Tipe Bensin? Ini Sebabnya
Kepala Dinas Perkim Pekanbaru Mardiansyah.Tahun Lalu Dinas Perkim Pekanbaru Semenisasi 59 Km Jalan Lingkungan
  Kopi Boi gelar nobar Piala Asia U-23 2024 Indonesia vs Uzbekistan.(foto: istimewa)Ada Ragam Menu Lezat, Kopi Boi Gelar Nobar Piala Asia U-23 2024 Indonesia vs Uzbekistan
Sekretaris DPW Nasdem Riau Yopi Arianto (foto:int) Mulai 1 Mei 2024 Nanti Nasdem Riau Buka Pendaftaran Bacalon Kepala Daerah
Hujan deras.(ilustrasi/int)BMKG Prediksi Hujan Masih Berpotensi Guyur Riau Akhir Pekan ini
Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian.Satpol PP Pekanbaru Segera Tertibkan Tiang Reklame Ilegal
Mitsubishi Xpander Cross.Deretan Fitur Canggih Mitsubishi Xpander Cross, Bikin Nyetir Makin Santai
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved