DUMAI - Dua pelaku perdagangan orang ditangkap polisi. Tim Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Ditreskrimum Polda Riau, menangkap pelaku di Terminal Roro Bandar Sri Junjungan, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai, Jumat (9/6/2023).

Dua pelaku insial SF (31) dan SH (40). Turut bersama pelaku ada pekerja migran inisial Na, Sa, RP dan KH.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Nandang Mu'min Wijaya menyebut, keempat pekerja migran ini rencananya akan diberangkatkan ke Malaysia.

"SF ini tersangka yang akan mengirim pekerja migran dan SH merupakan supir travel," jelas Nandang, Sabtu (10/6/2023) dikutip mediacenter.riau.go.id.

Penangkapan berkat informasi yang didapat Tim Satgas TPPO Ditreskrimum Polda Riau. Lalu, melibatkan Polres Dumai dan Bengkalis.

"Para pekerja migran ini rencananya akan diberangkatkan secara ilegal melalui Rupat, Bengkalis," sebutnya.

Sebelum diamankan tim gabungan ini awalnya mendapat informasi para pekerja migran akan dibawa terlebih dahulu ke Pulau Rupat menggunakan mobil mpv Nopol BK 1635 GM.

Kemudian, Tim gabungan ini langsung melakukan penyelidikan di Terminal Roro Bandar Sri Junjungan, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai.

"Saat tiba di lokasi tim menemukan mobil yang dimaksud sedang antre untuk masuk kapal penyeberangan," katanya.

Ternyata benar saat dilakukan penggeledahan terhadap mobil tersebut, di dalamnya ditemukan kedua pelaku dan empat calon pekerja migran.

"Empat pekerja migran yang akan dikirim ke Malaysia merupakan asal Lampung dan Sumut," jelas Nandang.

Sebelum para pekerja migran diberangkatkan mereka terlebih dahulu ditampung di Wisma Teng Kota Dumai.

"Keempat pekerja migran rencananya akan diberangkatkan mengunakan speedboat Mesin Besar tujuan Malaysia," ujar Nandang.

Sementara itu, pengakuan pelaku biasanya pekerja migran diberangkatkan melalui Desa Selinsing Kota Dumai, Kelurahan Sepahat dan Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis.

"Setiap pekerja migran yang akan berangkat dipungut pelaku biaya sebesar Rp5 juta dan pengakuannya sudah dilakukan berulang kali," kata Nandang.

Saat ini para pelaku dan empat pekerja migran sudah diamankan di Mapolda Riau untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Selain itu, penyidik juga akan  membuat administrasi penyelidikan dan berkoordinasi dengan BP2MI Riau.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya para pelaku ini dijerat  Pasal 2, 4 dan 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan atau Pasal 5 Jo Pasal 68 Jo Pasal 83 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. (*)

BERITA LAINNYA
Besok Malam Pj Wako Pekanbaru Gelar Nobar Semifinal AFC U-23 2024, Parkir Gratis! Bengkalis Ditunjuk jadi Tuan Rumah MTQ ke-43 Riau 2025 Jaga Kekompakan, Warga RT 08/11 Jalan Raja Pelalawan Bersihkan Lingkungan Ada EM1, Pengunjung Living World Pekanbaru Antusias ke Pameran Honda at Family Day Pemkab Rohil Gandeng PT Asuransi Jiwa Taspen untuk Perlindungan ASN		Hadir di Mal SKA Pekanbaru, Honda Arista Ada Promo DP Rendah Digelar 3 Hari, Gernas BBI-BBWI Riau Dimeriahkan Virgoun Hingga Angel Karamoy Bawaslu Rohil Mulai Rekrutmen Ulang Anggota Panwaslu Kecamatan Jelang Pilkada 2024 Raih Juara 5 MTQ ke-42 Riau 2024, Ini Harapan Bupati Pelalawan Perkenalkan Wisata Unggulan, Kelantan Malaysia Gelar B2B Bersama Travel Agent di Pekanbaru