PEKANBARU - Penyelidikan tewasnya seorang pengusaha Batam, H Jumhan alias Haji Permata di perairan Kabupaten Inhil dari peluru petugas Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Provinsi Kepri, terus berlanjut. Saat itu berlangsung upaya penggagalan penyelundupan barang 7,2 juta batang rokok ilegal.

Tewasnya dia, dinilai tidak wajar. Pihak keluarga mendesak agar pihak kepolisian Batam mengusut penyebab kematiannya. Rencananya, polisi yang berbeda wilayah hukum tengah menyelidikinya.

Hal itu dituturkan langsung oleh Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Godenhard, Senin (18/1/2021) siang di Pekanbaru. Saat ini kasusnya sedang dilakukan penyelidikan.

"Iya kita sedang menyelidikinya. Masih berjalan," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Godenhard saat dihubungi media di Pekanbaru.

Menurut dia, penyelidikan perkara tewasnya seorang pengusaha Batam harus bergabung dengan kepolisian Polda Riau. Karena, dilik lokus kematiannya berada di daerah perairan Kabupaten Inhil, Riau.

Lebih lanjut, dia mengatakan belum bisa berasumsi terkait pelaku penembakan Haji Permata sebelum adanya hasil penjelasan dan perkembangan penyelidikan perkara.

"Penyelidikannya bersama-sama Polda Kepri dan Polda Riau. Sejumlah saksi akan diperiksa," sambung Golden.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan, mengatakan, pihaknya masih menunggu pelimpahan perkara tewasnya dugaan pembunuhan itu.

"Kita masih menunggu perkaranya dari Polda Kepri dan juga menunggu kehadiran para saksi dari Batam yang mengetahui persis kejadian itu," kata Teddy.  

Dari penuturannya, Teddy sepertinya belum mengetahui pasti kejadian tersebut karena belum mendapatkan keterangan dari saksi.

"Untuk kronologis pastinya, seperti apa kita masih belum monitor. Kalau sudah ada gambaran terbaru saya sampaikan ya," singkat Teddy.

Sebelumnya, seorang pengusaha Batam, H Jumhan atau lebih dikenal dengan Haji Permata tewas. Ia cukup dikenal di dua wilayah Kepri dan Riau sebagai pengusaha barang-barang dari luar negeri.  

Tewasnya dia ditembak petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Indragiri Hilir atas dugaan penyelundupan 7,2 juta batang rokok ilegal, beberapa lalu.

Menurut informasi, penembakan itu dialami Permata saat berada di tengah laut, diduga ikut menyelundupkan ratusan dus rokok ilegal. Dia ditembak sampai tewas setelah mengalami luka sejumlah tembakan di dadanya.

Untuk itu pihak keluarga tidak terima dengan cara yang dilakukan Bea Cukai yang mengakibatkan Haji Permata tewas. Dari foto-foto yang beredar, tampak 3 lobang di dada korban bekas peluru tajam petugas.

Penulis : Helmi
Editor : Fauzia

BERITA LAINNYA
Siap Tempur Hadapi Korsel di Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Ini 3 Pemain Berbahaya Timnas Indonesia NissanConnect Generasi Terbaru Meluncur untuk Kendaraan di Eropa Penuhi Target, Erick Thohir Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong Hingga 2027 Cuaca Riau Hari Ini: Waspadai Hujan Lebat di Beberapa Wilayah Akhirnya Hotspot Riau Nihil Pagi Ini		Hari Ini PDIP Pelalawan Pastikan Hanya Buka Penjaringan Calon Wakil Bupati Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS Hari ini, Diprediksi Sentimen Negatif dari Pasar Persaingan Ducati, KTM dan 'Bocah Ajaib' di Sirkuit Jerez, Ini Jadwal Lengkap MotoGP Spanyol 2024 Heboh 2 Bocah Motoran dari Sampang ke Semarang, Ini Alasan Minimal Dapat SIM Usia 17 Tahun Ramalan Zodiak Hari ini: Kegelisahan Hilang, Segala Urusan Lancar