Ditikam 7 Tusukan Gunting, Pemuda Payung Sekaki Pekanbaru Tewas di Tangan Pemulung
PEKANBARU - Persahabatan dua pemuda asal Kecamatan Payung Sekaki, kini menjadi sebuah kenangan pahit bagi Candra. Dia harus menjalani hidup seorang diri di dalam jeruji rutan usai menikam Erwan, rekannya sendiri hingga tewas di tempat.
Kini Candra tengah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Pekanbaru. Sejumlah alat bukti dan keterangan saksi hampir rampung (P2), termasuk berkas peristiwa naas saat mulai kejadian itu hingga akhir.
Pertemuan itu bulan Agustus 2020, tepatnya Rabu (18/8/2020) malam, di Jalan Fajar Ujung, Kecamatan Payung Sekaki. Peristiwa naas dua sahabat itu terjadi sampai Erwan tewan dengan luka tusukan 7 kali di bagian tubuhnya.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandan Mu'min Wijaya melalui Kanit Reskrim Polsek Payung Sekaki, Iptu Suleman Daulay, Kamis (10/9/2020) mengatakan dua pemuda itu saling mengenal.
"Penikaman itu dengan menggunakan gunting rambut. Saat sebelum kejadian itu, tersangka baru pulang menggunting rambut," kata Suleman kepada halloriau com.
Candra yang menyesali perbuatannya itu, kini sudah menjalani proses hukum hingga penetapan statusnya (tersangka). Sejalan itu, rekonstruksi perkelahian hingga berujung kematian korban pun ditempuh guna melengkapi berkas perkaranya.
"Tersangka ini profesinya sebagai pemulung, ada beberapa agenda rekonstruksi yang diperagakan saat awal mulai bertemu sampai kejadian cekcok dan kematian korban," sebut Suleman.
Habis memotong rambut, Candra pulang melintasi jalan di Fajar Ujung, Payung Sekaki seorang diri. Dalam perjalanan itu, berpapasan dengan korban, tak lain adalah sahabatnya sendiri. Awalnya biasa, saling tegur sapa.
"Sampai-sampai terjadi cekcok mulut dilanjut jual beli pukulan korban dan tersangka. Sampai terjadi penikaman terhadap korban sebanyak 7 kali di bagian badannya lalu menginjak kepala. Korban pun tewas di tempat," terang Suleman.
Sebelum ditikam, korban sempat berupaya kabur namun tersangka yang kalap mata karena dendam sakit hati terhadap korban lalu mengejarnya kembali sampai dia terjatuh, lalu disambut penikaman hingga korban tewas bersimbah darah.
"Modus tersangka ini dendam lama, karena sakit hati diperlakukan kasar dan disuruh-suruh oleh korban bahkan juga mengejeknya (menghinanya,red). Penikaman itu saat korban sudah jatuh saat dikejar tersangka. Gunting untuk menikam diambil dalam tasnya, saat itu dia baru pulang pangkas rambut," tutur Suleman.
Usai kejadian itu, masyarakat yang melihatnya langsung melakukan tindakan pengamanan tersangka dan membawanya ke pihak kepolisian, Polsek Payung Sekaki.
Penulis : Helmi
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :