www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
PPDB SMPN Pekanbaru 2024 Dimulai 15 Juli, Ini Kata Kadisdik
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Dua Jenderal Polri Akui Terima Suap dari Djoko Tjandra
Rabu, 26 Agustus 2020 - 12:44:04 WIB
Penyidikan yang dilakukan Bareskrim Polri menghasilkan pengakuan dua jenderal Polri menerima suap untuk menghapus Djoko Tjandra dari red notce. Foto: CNNindonesia
Penyidikan yang dilakukan Bareskrim Polri menghasilkan pengakuan dua jenderal Polri menerima suap untuk menghapus Djoko Tjandra dari red notce. Foto: CNNindonesia

Baca juga:

Terbukti Terima Suap, Mantan Penyidik KPK Divonis 11 Tahun Penjara
Dua Jenderal Polri Akui Terima Suap dari Djoko Tjandra
Kapolri: Djoko Tjandra Memang Licik

JAKARTA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengungkapkan bahwa dua Jenderal polisi telah mengaku menerima sejumlah uang dari terpidana kasus korupsi hal tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra.

Kedua oknum dari Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) itu adalah Inspektur Jenderal Napoleon Bonaparte dan Brigadir Jenderal Prasetijo Utomo. Mereka terlibat dalam penghapusan nama Djoko Tjandra dalam red notice.

"Tersangka lain juga demikian, sudah kami lakukan pemeriksaan dan telah mengakui menerima uang tersebut," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Awi Setiyono kepada wartawan, Selasa (25/8/2020) malam dikutip dari cnnindonesia.

Sejauh ini, Napoleon telah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri. Begitu pula Prasetijo yang dicopot dari jabatan Kepala Biro Pengawasan PPNS Bareskrim Polri. Kini, keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Awi melanjutkan, pengakuan dua jenderal itu didapat penyidik dengan upaya yang keras. Rangkaian pemeriksaan yang panjang telah dilakukan oleh para penyidik Bareskrim.

Awi menjelaskan bahwa penyidik memeriksa tersangka Napoleon, Prasetijo dan pengusaha Tommy Sumardi pada Selasa (25/8/2020). Ketiganya menjalani pemeriksaan intensif selama belasan jam dan dicecar ratusan pertanyaan oleh penyidik.

"Tersangka TS menepati janjinya yang kemarin tidak bisa hadir dalam pemeriksaan. Hari ini (Selasa, 25 Agustus) telah hadir pukul 09.30 WIB tepat waktu," kata Awi.

"Kemudian tersangka NB dan PU, sesuai jadwal 09.30 WIB dilakukan pemeriksaan, dan ketiganya malam ini pukul 21.00 WIB baru selesai diperiksa sebagai tersangka," tambahnya.

Tim penyidik mengajukan 180 pertanyaan kepada tiga tersangka tersebut. Irjen Napoleon menerima paling banyak pertanyaan oleh tim penyidik dengan 70 pertanyaan. Lalu, Tommy Sumardi dicecar 60 pertanyaan, dan Brigjen Prasetijo dicecar 50 pertanyaan.

Awi menerangkan bahwa penyidik mendalami proses dugaan penyuapan yang terjadi dalam penghapusan red notice Djoko Tjandra dari basis data interpol.

"Kalau itu berupa transfer atau cash and carry, tentunya nanti semuanya akan didalami oleh penyidik dan itu akan terbuka semuanya di pengadilan nanti," katanya.

Hingga kini, Awi menyebut tim penyidik telah memeriksa 16 saksi dan satu ahli hukum pidana untuk dimintai keterangan. Tommy Sumardi dan Irjen Napoleon Bonaparte pun belum ditahan oleh penyidik.

Dalam kasus Djoko Tjandra, Bareskrim menangani dua kasus berbeda. Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menangani kasus pelarian Djoko Tjandra termasuk perihal surat jalan palsu dan telah menetapkan Djoko Tjandra, Brigjen Prasetijo Utomo, serta Anita Kolopaking sebagai tersangka.

Sementara itu, Dittipidkor Bareskrim menyidik dugaan suap terkait penghapusan red notice Djoko Tjandra, yang diketahui kemudian Djoko Tjandra serta Prasetijo Irjen Napoleon Bonaparte, serta Tommy Sumardi telah ditetapkan sebagai tersangka. (*)

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Kadisdik Pekanbaru, Abdul Jamal.(foto: int)PPDB SMPN Pekanbaru 2024 Dimulai 15 Juli, Ini Kata Kadisdik
LLDIKTI Wilayah XVII sosialisasi KIP-K di UIR.(foto: mcr)Sosialisasi KIP-K di UIR, LLDIKTI Wilayah XVII: Peran Yayasan dan PT Penting untuk Sukseskan Program
Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi Nasution.(foto: int)Ikuti MTQ ke-42 Riau, Besok Kafilah Pekanbaru Berangkat ke Dumai
Macet di Jalan Sudirman Pekanbaru.(foto: sri/halloriau.com)Pengendara di Pekanbaru Keluhkan Pak Ogah, Sembarangan Beri Jalan untuk yang Beri Uang
Irvan Herman saat bersama Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (foto/ist)Irvan Herman Masuk Kandidat Potensial Calon Walikota Pekanbaru, Komunikasi Politik Mulai Dijalankan
  Service AHASS siaga untuk pemudik.(foto: istimewa)AHASS Siaga Bantu Pemudik Servis Motor Honda
NETA V.(foto: istimewa)Makin Populer, Ini 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Beli Mobil Listrik
Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto bersama Menhub RI.(foto: sri/halloriau.com)Dukung Gebyar BBI/BBWI, Menhub Beri Bantuan 'By The Service' ke Pemprov Riau
Salah satu baliho sosialisasi Abdul Wahid sebagai bakal calon gubernur Riau (foto:rinai/halloriau) Lebih Baik Kembali ke DPR RI Daripada Jadi Wakil, PKB Pastikan Abdul Wahid Bacalon Gubri
Pj Gubri, SF Hariyanto dijadwalkan buka MTQ Tingkat Provinsi di Dumai (foto/int)Lusa, Pj Gubernur Riau Buka MTQ ke-42 Tingkat Provinsi di Dumai
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved