90 Kasus Pencurian Minyak di 2019, Kapolda Riau: 85 Orang Jadi Tersangka
Senin, 17 Februari 2020 - 10:00:32 WIB
PEKANBARU - Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi menegaskan pihaknya siap memerangi sindikat serta pencuri minyak dan gas (migas). Dia mengatakan selama 2019 pihaknya telah menangani 90 laporan pencurian minyak, kabel dan pipa minyak dengan korban PT Chevron Pacific Indonesia.
"Dari 90 kasus itu, kami sudah menetapkan 85 tersangka. Dan ada yang masih tahap penyelidikan, sudah penyidikan dan sudah ada juga sudah tahap dua (pelimpahan tersangka dan barang bukti ke kejaksaan, red)," kata Agung Setya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/2/2020), seperti yang dilansir dari detik.
Agung menjelaskan pencurian minyak yang ditangani Polda Riau umumnya dilakukan sindikat lintas provinsi Riau - Sumatera Selatan (Sumsel) - Sumatera Barat (Sumbar). Kejahatan ini, sebut Agung, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terganggunya pasokan minyak.
"Visi Presiden terkait bahan bakar minyak (BBM) sangat jelas. Indonesia harus mengurangi impor BBM, dengan cara meningkatkan produksi. Namun yang terjadi berbagai kendala muncul untuk peningkatan penerimaan migas Indonesia. Salah satunya adalah karena pencurian minyak di sektor hulu," ujar dia.
Agung kemudian mencontohkan, satu kasus pencurian minyak yang ditangani Polda Riau menyebabkan kerugian yang dialami korban mencapai angka Rp 10,7 miliar. Pencurian dengan modus merusak pipa minyak juga menyebabkan kerugian Rp 14 miliar.
"Sindikat mafia pencurian minyak telah berlangsung lama dan tak terbayangkan kerugian negara. Sudah sejak lama di Mandau sering terjadi pencurian, terakhir tertangkap sebelumnya pada 2014. Kasus pencurian minyak terjadi sporadis di Siak, Kampar, Bengkalis, dan beberapa wilayah lain," jelas Agung Setya.
"Mafia ini terorganisir rapi dan professional. Bayangkan mereka mampu melobangi pipa minyak bertekanan tinggi dan panas. Mereka juga memiliki tronton ukuran 28 ton untuk mengangkut minyak mentah curian," imbuh dia.
Untuk itu gebrakan dilakuan oleh polri dengan membongkar pencurian minyak di jantung produksi minyak di Riau merupakan gebrakan yang luar biasa. Polri berani membongkar jaringan yg disinyalir sudah berlangsung lama.
Dari 90 laporan kejahatan minyak dengan korban PT Chevron Pacific Indonesia, papar Agung Setya, 62 kasus berupa pencurian minyak, 23 kasus pencurian kabel dan 5 kasus pencurian pipa.
"Untuk tahun ini ada satu laporan polisi percobaan pencurian minyak mentah milik PT Chevron Pacific Indonesia di Kabupaten Siak. Kejadiannya Senin, 10 Februari 2020. Saat dilakukan pemeriksaan oleh pihak perusahaan, dijumpai sebuah illegal tapping di bawah bagian pipa masih dalam keadaan tertutup," tutur Agung Setya. *
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau Genjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak
|
|
Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik Ikut Halalbihalal Polresta Pekanbaru, Ini Pesan Kapolda Riau untuk Personel
|
Komentar Anda :