www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Peringatan Dini: Waspada Hujan Lebat Mengguyur Riau Sore Ini
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Minta Kapolri dan Kapolda Beri Perhatian, Aktivis Pospera Riau Soroti Kematian Andri Arisko
Sabtu, 20 April 2019 - 19:42:28 WIB

TELUK KUANTAN - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Riau menyoroti kematian Andri Arisko alias Aan (28), warga Desa Jake, Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuansing, Riau.

Korban diduga meninggal secara tidak wajar, Jumat (19/4/2019). Dari foto yang beredar, terlihat ada bekas luka lebam di bagian mata sebelah kanan. Juga terlihat ada bercak darah yang mengalir pada bagian sekitar hidung. 

"Saya banyak dikirimi foto kondisi wajah korban. Kalau ini ada dugaan tindakan kekerasan, kita minta diusut tuntas. Dan siapa yang melakukan tindakan tersebut harus diproses hukum," ujar Khairul Ikhsan, Sekretaris Pospera Riau melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (20/4/2019). 

Menurut Khairul, pihaknya tidak bisa mentolerir tindakan kekerasan yang dilakukan oleh siapapun baik terhadap orang yang masih diduga melakukan tindak pidana kejahatan. "Sekalipun orang yang masih diduga sebagai pelaku tindak pidana kejahatan, tidak boleh terjadi penyiksaan. Ini masuk kategori pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)," katanya. 

Atas kematian Andri, Pospera Riau meminta Kapolda Riau dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan perhatiannya. "Ini harus jadi perhatian Kapolri. Kalau tidak, kejadian-kejadian ini akan berulang kembali," katanya.

Perhatian Kapolri ini menurutnya, akan sejalan dengan agenda kepolisian yang sedang mereformasi diri menuju polisi sipil yang humanis dan sesuai 11 Program Prioritas Kapolri Menuju Polri yang Profesional, Modern, dan Terpercaya (Promoter).

"Banyak yang heran dan kaget atas kematian Andri, karena korban tidak sakit saat dijemput polisi. Apalagi, pada muka Andri ditemukan banyak luka memar. Banyak yang menduga Andri telah mengalami tindak kekerasan. Untuk itu kita minta ini diusut tuntas apa penyebab wajah Aan ini lebam," katanya. 

Sampai saat ini pihak Kepolisian belum memberikan keterangan resmi terhadap kejadian tersebut. Meskipun sebelumnya Kasubag Humas Polres Kuansing AKP Kadarusmansyah menyatakan Kapolres Kuansing yang akan langsung memberikan keterangan resminya.  

Apa penyebab meninggalnya Andri sopir pengangkut buah KKPA Unit Jake masih menjadi misteri sampai saat ini dan belum terungkap. 

Dari pemberitaan sebelumnya, Andri Arisko alias Aan (28) yang sehari-hari bekerja sebagai sopir pengangkut buah KKPA Unit Jake, Kecamatan Kuantan Tengah meninggal dunia dengan kondisi wajah lebam, Jumat (19/4/2019) sekitar pukul 04.30 WIB. 

"Kami berharap kasus ini bisa segera diusut sampai tuntas. Dan siapa yang berbuat akan kami tuntut sampai tuntas," ujar Nasrul, keluarga korban. 

Nasrul juga akan melaporkan pengurus kelompok tani yang sudah diberhentikan hasil hearing kemarin kepada pihak berwajib. "Memang tugas dia mengangkut buah. Tapi dilaporkan mencuri oleh kelompok tani yang diberhentikan itu," kata Nasrul.   

Mendapatkan laporan tersebut pada Kamis (18/4/2019) sore, pihak kepolisian langsung turun melakukan penangkapan. Menurut Nasrul, yang ditangkap tersebut sehari-harinya bekerja sebagai supir pengangkut buah di KKPA unit Jake dan bukan pelaku pencurian seperti dituduhkan pengurus KKPA Unit Jake yang sudah diberhentikan tersebut.  

"Dapat kabar kalau sopir yang biasa mengangkut buah KKPA unit Jake ditangkap, sekitar pukul 20.00 WIB lalu kami kejar ke atas. Sampai di sana yang bersangkutan sudah tidak berada di lokasi dan sudah dibawa keluar dari kebun," katanya. 

Selanjutnya kami kejar mobil tersebut, dan akhirnya dapat antara kebun KKPA unit Jake - F7. "Sampai disitu kami tanya, ini buah mau dibawa kemana. Ini buah kebun Unit Jake," kata Nasrul. 

"Ini kelompok tani suruh kawal," kata salah seorang anggota polisi seperti ditirukan Nasrul.

"Ini buah kelompok tani unit Jake, arah pabrik bukan kesitu tapi kesana," ujar Nasrul lagi. 

Polisi sempat menjelaskan, kalau buah tersebut dicuri, dan pencurinya sudah diamankan. "Kalau buah ini dicuri, pencurinya ada di dalam," ujar anggota polisi seperti ditirukan Nasrul. 

Saat itu kata Nasrul, ia sampaikan kepada anggota polisi, itu yang ia cari. Kalau yang ditangkap itu adalah keluarganya dan bukan pencuri. "Saya ingin melihat apakah memang betul kondisinya baik-baik saja," ucapnya. 

Waktu itu kata Nasrul, merem memang tidak diperkenankan untuk melihat. Dan anggota polisi yang mengawal minta mereka untuk berurusan di kantor. "Sebaiknya berurusan ke kantor," ujar salah seorang anggota polisi seperti ditirukan Nasrul. 

Akhirnya setelah mereka tidak dapat melihat, kata Nasrul, lalu ia turun ke Jake untuk berunding. "Tahu-tahu di Jake sudah banyak massa yang berkumpul menghambat jalan," kata Nasrul. 

Sampai di Jake kata Nasrul, mobil patroli yang membawa korban sempat diamuk massa. Melihat situasi tak terkendali, mobil patroli kembali ke Muara Lembu.  

"Lalu kami datang ke Polres untuk berunding agar korban dipulangkan," katanya.    

Kemudian kata Nasrul, setelah lama berunding akhirnya korban dijemput ke Muara Lembu, karena memang sempat dibawa ke Muara Lembu. "Hampir satu jam kami berunding. Korban masih berada dalam mobil waktu itu," katanya, 

Setelah selesai berunding, kami dipersilahkan melihat korban. Namun kondisi korban saat itu terlihat dalam keadaan lemas. Melihat kondisi korban tak berdaya, lalu korban kami pindahkan ke mobil kami dan dilarikan ke Rumah Sakit. "Lebih kurang dua jam di Rumah Sakit dia sudah tidak ada," ujar Nasrul.  

Penulis : Robi Susanto
Editor : Fauzia


   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Ilustrasi hujan lebat mengguyur Riau sore ini (foto/int)Peringatan Dini: Waspada Hujan Lebat Mengguyur Riau Sore Ini
Kapolres Pelalawan saat memantau dan mengawasi langsung proses penerimaan anggota Polri di Mapolres Pelalawan.(foto: andi/halloriau.com)Kapolres Pelalawan Awasi Langsung Proses Penerimaan Calon Anggota Polri
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun.(foto: int)Angka Stunting di Pekanbaru Turun, Pj Wako Minta OPD Saling Bersinergi
Bupati Bengkalis Kasmarni.Kembali Maju Pilkada Bengkalis 2024, Berapa Harta Kekayaan Bupati Kasmarni?
H Parisman Ihwan.Pilwako Pekanbaru Makin Seru, Parisman Ihwan Nyatakan Siap Maju Calon Walikota
  Karhutla masih membayangi sejumlah provinsi di Sumatera, termasuk Riau (foto/int)Titik Api di Riau Nihil, Hotspot Sumatera Terdeteksi di 4 Provinsi Pagi Ini
Bupati Siak, Alfedri dalam rapat forum OPD membahas Renja Pemkab Siak 2025.(foto: diana/halloriau.com)Alfedri: Renja 2025 Harus Naikkan Indek Kesejahteraan Masyarakat Siak
ilustrasi SPBU.Konsumsi Bahan Bakar Minyak di Riau Meningkat Selama Idulfitri 1445 H
Muflihun dan Ginda Burnama.Muflihun-Ginda Burnama Makin Menyala, Sering Tampil Mesra Jelang Pilwako Pekanbaru
Hj Septina Primawati dan H. Ferryandi.Septina Primawati dan Ferryandi Maju di Pilkada Inhil 2024, Diusung Partai Golkar
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved