PEKANBARU - Polda Riau masih menemukan kendala menindaklanjuti proses pemeriksaan terhadap terlapor inisial S alias Isar, atas dugaan penipuan dan penggelapan hasil panen petani sawit di Kabupaten Rohil.

Pasalnya, terlapor ini mangkir saat dilakukan pemanggilan untuk dimintai keterangan dalam kasus tersebut. Tindakan selanjutnya, penyidik akan upayakan penjemputan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Hadi Poerwanto, membenarkan data tersebut. Ia mengatakan telah melayangkan surat panggilan terhadap terlapor.

"Kalau tidak salah, sudah dua kali proses pemanggilannya, dia tidak datang," kata Hadi kepada halloriau.com, Jumat (23/11/2018).

Terhadap mangkirnya dua kali terlapor ini dalam pemeriksaan, Hadi belum mengetahui pasti penyebabnya. Dirinya tidak banyak memberikan komentar.

"Belum saya cek, apa karena suratnya belum sampai atau bagaimana," singkat Hadi.

Seiring berjalannya pemeriksaan kasus tersebut, penyidik Polda Riau juga telah melakukan pemanggilan PT Torganda (selaku bapak angkat koperasi, red), menyoal uang yang sudah disetor ke Isar dan diduga tak sampai sepenuhnya kepada masyarakat.

Untuk diketahui, kasus ini telah berjalan sejak 2009 hingga 2018 dan sempat dihentikan penyidikannya atau SP3 oleh penyidik Polda Riau, dalam Laporan Polisi No STPL/520/X/2016/RIAU/SPKT Tanggal 10 Oktober 2016.

Dimana dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan hasil panen sawit milik warga Rohil, turut menyeret nama seseorang berinisial S alias Isar.

Isar sendiri diketahui selaku mitra kerja koperasi masyarakat untuk menggarap lahan pertanian kelapa sawit. Namun seiring berjalannya waktu, ia melakukan kerjasama kembali dengan pihak lainnya, yakni PT. Torganda.

Kasus ini, telah berjalan semalam 9 tahun sejak 2009 hingga 2018. Ia diduga telah menggelapkan dan penipuan terhadap hasil pertanian kebun kelapa sawit hak rakyat Rohil.

Penulis : Helmi
Editor: Yusni Fatimah