www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Pawai Cuek Lak, Puncak Perayaan Imlek di Selatpanjang Meriah
Jumat, 27 Januari 2023 - 21:53:42 WIB
Suasana pawai Cue Lak di Kota Selatpanjang, Kepulauan Meranti
Suasana pawai Cue Lak di Kota Selatpanjang, Kepulauan Meranti

Baca juga:

SELATPANJANG - Hari keenam perayaan Imlek dari di Kota Selatpanjang, Kepulauan Meranti menjadi puncak perayaan Tahun Baru masyarakat Tionghoa. Pada hari keenam atau disebut Cue Lak ini dilaksanakan kirab budaya berupa pawai arak-arakan tiga dewa di seluruh klenteng yang ada di Selatpanjang.

Pawai dimulai dari Kelenteng Hoo Ann Kiong atau lebih dikenal luas sebagai Vihara Sejahtera Sakti sejak Jumat (27/1/2023) pagi sekira pukul 06.00 WIB dengan arak-arakan tiga dewa, yakni Cho Se Kong, Tian Tho Wan Sue dan Lie Loh Chia.

Para dewa ini ditandu beramai-ramai dan singgah di 23 kelenteng untuk sembahyang bersama Sai Kong atau imam kelenteng sekitar 15 menit.

Selain itu ada juga arak arakan Barongsai, Reog Ponorogo, tarian naga, dan juga ratusan anak anak yang memakai pakaian adat lengkap dengan berbagai bentuk.

Pelaksanaan ibadah ini sudah dua tahun tidak dilaksanakan akibat Pandemi Covid-19. Imlek keenam atau Cue Lak ini mendapatkan perhatian oleh ribuan masyarakat. Tidak hanya masyarakat tiong hoa saja, tetapi masyarakat lainnya di Meranti ataupun luar Kepulauan Meranti yang sengaja datang ke Kota Selatpanjang.

Sekretaris Yayasan Sosial Umat Beragama Budha (YSUBB), Tjuan An, menceritakan bahwa pawai arak-arakan dewa tersebut merupakan tradisi masyarakat Taonisme.

"Ini tradisi dari tiongkok (daratan china) yang dibawa nenek moyang ke Selatpanjang sekitar lebih dari 100 tahun yang lalu," katanya.

Dilanjutkannya saat itu, china dikuasai oleh Komunis. Komunis memandang perayaan Imlek yang dilakukan masyarakat hanya menyusahkan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk membeli peralatan sembayang (kertas, lidi hiu, dupa, buah-buahan dan lainya).

Sementara, masyarakat cina waktu itu dalam kondisi susah. Oleh karena itu pemerintah komunis lanjutnya waktu itu memutuskan untuk melarang perayaan Imlek dan membakar semua patung dewa.

Pada saat itu, ada dua dewa yang dibawa lari oleh nenek moyang mereka ke Selatpanjang, yaitu Dewa Cho Se Kong dan Dewa Tua Pek Kong yang sekarang ditempatkan di vihara sejahtera sakti (klenteng tertua) di Jalan Ahmad Yani, Selatpanjang.

"Jadi tradisi perayaan Cue Lak (imlek ke 6) hari lahir Cho Se Kong hanya dilaksanakan di Meranti. Karena dewa aslinya ada di sini. Dilaksanakan sejak ratusan tahun lalu, sejak nenek moyang kami lari membawa dewa dari cina ke Selatpanjang," sebutnya.

Makna dari tradisi ini tambahnya memperingati hari lahir Dewa Cho Se Kong. Selain itu dengan pawai keliling diharapkan bisa mengusir roh jahat, iblis dan segala macam bentuk kejatan dan bencana. Kegiatan tersebut mulai dilaksanakan sejak pagi hari hingga malam.

Cho Se Kong sendiri bernama asli Qing Shui Zu Shi. Dia adalah seorang Rahib Buddha yang berasal dari Provinsi Hokkian, Kabupaten Yong Chun. Lahir pada tanggal 6 bulan 11 Imlek, tahun 1044 M, pada zaman Dinasti Song (960-1279 M), masa pemerintahan Kaisar Ren Zhong tahun keempat. Cho Se Kong pada usia kanak-kanak telah mencukur rambut untuk menjadi Bhikkhu. Dia pergi ke Gunung Da Jing Shan untuk berguru kepada Guru Zen Ming Song Chan Shi. Setelah membina diri dengan tekun selama 3 tahun, mencapai kesempurnaan, lalu berpamitan kepada gurunya

Setidaknya ada sebanyak tiga dewa yang diarak menggunakan tandu oleh panitia. Ketiga dewa tersebut ditandu sesuai dengan urutannya.

Paling depan sekali tandu yang ditempati Tian Tho Wan Sue (Dewa Perang), tandu ke 2 dihuni Lie Loh Chia (Dewa Perang) dan tandu ketiga diduduki Dewa Cho Se Kong.

Selain ketiga dewa tersebut juga terdapat sejumlah dewa pengiring. Dewa Pengiring itu diantaranya Dewa Lie Loh Chia (Panglima Perang), Dewa Tian Tho Wan Sue (Panglima Perang), Dewa Kuang Kong (Panglima Perang), Dewi Kuan In (Dewa Penyelamat Bumi), Dewa Sam Ong Hu (Dewa Raja), Dewa Tua Li Giah Peh (Dewa Neraka), Dewa Huat Cu Kong (Dewa Bumi), Dewa Sam Tai Kong (Dewa Bumi), Goh Ong Giah Kong (Dewa Raja), Tua Lang Kong (Dewa Raja), Dewa Tua Pek Kong (Dewa Wilayah)

Namun dewa pengiring tersebut bukan dalam bentuk patung, namun dipercaya masyarakat Tiong Hoa dalam bentuk roh yang merasuki warga-warga pilihan tiong hoa atau mereka menyebutnya Tang Ki.

Dijelaskan Tjuan An, Tang Ki adalah orang yang dipilih oleh para dewa untuk dirasuki. Tidak semua orang bisa menjadi Tang Ki, hanya orang terpilih saja. Para Tang Ki akan sangat dihargai oleh masyarakat tionghoa, karena dianggap sebagai orang sakti dan orang pilihan para dewa. Yang menjadi Tang Ki adalah orang yang sama setiap tahunnya. Sampai ia mati atau dewa nya memilih tubuh orang lain sebagai mediator.

Pada pagi hari imlek ke 6, para Tang Ki akan disiapkan dengan berbagai ritual di masing-masing vihara. Sedikit bacaan, kemudian minum segelas teh (kalau dulu arak, sekarang tidak lagi dibolehkan oleh YSUBB). Kemudian secara otomatis, Tang Ki mulai kerasukan dewa yang menjadi pemilik tubuhnya.

Baru kemudian para imam di vihara menusuk berbagai besi ke tubuh Tang Ki. Setelah itu akan diantar ke Vihara Sejahtera Sakti yang merupakan vihara tertua di Sumatera yang dibangun pada pertengahan abad ke-19 atau pada tahun 1860-an, sekitar 160 tahun dari sekarang untuk berkumpul dengan para Tang Ki dari vihara-vihara lain. Setelah itu para Tang Ki akan diarak bersama tiga dewa yang ditandu untuk berkeliling ke 23 vihara yang sudah ditetapkan oleh panitia.

"Kita sudah berkoordinasi dengan seluruh pihak dalam pelaksanaan Cue Lak ini. Sehingga bisa berjalan lancar dan sukses," jelas Tjuan An.

Dirinya menyampaikan apresiasi dan ucapan terimkasih kepada pemerintah daerah, pihak pengamanan, dan seluruh elemen masyarakat yang telab mendukung kegiatan tersebut.

Tjuan An yang juga ketua panitia Kirab Budaya Imlek 2023 Kepulauan Meranti mengatakan sejak pukul 06.30 dipredikasi peserta yang ikut mencapai 5.000.

"Kita sangat menghormati sesama agama, pada saat jam shalat jum'at kita beristirahat sampai selesai shalat Jum'at. PSMTI, panitia dan Makin dan seluruh masyarakat Tiong Hoa mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak, mulai Pemda Kepulauan Meranti, Polri, TNI dan seluruh instansi terkait lainnya termasuk seluruh ormas dan seluruh media massa sehingga sukses dan bisa dikenal sampai ke manca negara," tuturnya.

Dirinya mengatakan perayaan Imlek tahun kelinci ini lebih ramai pasca dicabutnya pembatasan Covid 19.

"Harapan kami selaku warga Tiong Hoa Selatpanjang, sudah menandakan tanda-tanda yang baik. sehingga bisa memakmurkan indonesia. karena Covid sudah menurun drastis. kedepan bisa lebih baik dan pada tahun kelinci bisa lebih baik lagi dan kondisi kesehatan bisa lebih baik lagi," pungkasnya.

Penulis : Ali Imroen

 
    Berita Terkait

 


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
SDN 83 Pekanbaru yang terbakar.(foto: pgi)Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar
Petani pinang.(ilustrasi/int)Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun.(foto: int)Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif
Ketua PGRI Riau, Dr Adolf Bastian (foto/ist)Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau
Pelaksanaan presentase aplikasi Pajak Daerah oleh Tim pengembangan, kebijakan dan sistem informasi Bapenda Kabupaten Kepulauan MerantiGenjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak
  Pj Sekdaprov Riau, Indra saat memimpin Upacara Hari Otonomi Daerah ke-28 di Riau.(foto: mcr)Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi
Bandar narkoba Kampung Dalam digerebek Polda Riau.(foto: mcr)Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak
Halalbihalal Golkar Institute.(foto: mimi/halloriau.com)Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute
Ketua HKR, Junaidi.(foto: mcr)Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik
Kapolda Riau beri apresiasi personel berdedikasi saat halalbihalal Polresta Pekanbaru.(foto: mcr)Ikut Halalbihalal Polresta Pekanbaru, Ini Pesan Kapolda Riau untuk Personel
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved