PEKANBARU - Warga Desa Pasir Ringgit, Kecamatan Lirik, merasa dirugikan oleh sekelompok warga. Warga tersebut memberi kuasa ke oknum pengacara mengatasnamakan masyarakat Desa Pasir Ringgit, yang melakukan penjarahan sawit milik masyarakat tergabung dalam KUD Bina Sejahtera.
Ini disampaikan beberapa orang tokoh masyarakat Desa Pasir Ringgit, Abdurrahman Sidik warga Dusun Kampung Baru, Jamaludin dari Dusun dua dan Syafruddin usai rapat mediasi penyelesaian permasalahan KUD Bina Sejahtera PT Tesso Indah, di Mapolres Inhu, Jum'at (31/3/2023).
Abdurrahman Sidik, Jamaludin dan Syafruddin secara bergantian menyatakan bahwa mereka selaku warga asli Desa Pasir Ringgit yang juga sebagai anggota KUD Bina Sejahtera menyesalkan tindakan sekelompok warga. Ada yang memberikan kuasa kepada oknum pengacara sehingga terjadinya panen kebun sawit plasma milik warga delapan desa termasuk milik warga Kecamatan Rengat Barat.
"Akibat penjarahan mengatasnamakan masyarakat warga Desa Pasir Ringgit sejak 13 Maret 2023 kemarin, pastinya seluruh anggota KUD Bina Sejahtera termasuk warga tujuh desa dari Kecamatan Rengat Barat, sangat dirugikan," ujar Syafrudiin.
Dia juga menyatakan bahwa hanya segelintir warga Pasir Ringgit yang mendukung oknum warga dan pengacara melakukan pemanenan sawit KUD Bina Sejahtera, sehingga pihak oknum tersebut membawa preman dari luar daerah yang turut membantu pemanenan sawit.
"Sawit yang sudah dipanen dijual mereka kepada salah satu tengkulak sawit. Hasil penjualan sawit itu mereka nikmati. Jika ini terus terjadi maka 2.500 lebih warga delapan desa tidak akan mendapat hasil lagi dari lahan plasma PT Tesso Indah," kata dia.
Baik Syafruddin, Abdurrahman dan Jamaluddin juga menyatakan bahwa sebanyak 389 orang anggota KUD Bina Sejahtera Desa Pasir Ringgit, tidak seluruhnya memberikan kuasa kepada oknum pengacara seperti yang dilakukan segelintir oknum warga.
"Kami meminta aparat penegak hukum segera mengusut penjarahan yang dilakukan sekelompok orang yang mengatasnamakan warga desa Pasir Ringgit. Karena setelah adanya rapat mediasi di Polres Inhu dengan Dandim Inhu, dan Pemkab Inhu, sekelompok warga ini malah menghalangi buah sawit KUD Bina Sejantera keluar. Mereka membuat portal yang dijaga sejumlah preman dari luar daerah," ujarnya.
Ketua KUD Bina Sejahtera Raja Fauzi dikonfirmasi menerangkan bahwa pihaknya bersama pihak pengacara sekelompok warga yang memanen sawit plasma telah mengadakan rapat mediasi bersama Kapolres Inhu, Komandan Kodim dan pihak Pemkab Inhu, Jumat (31/3/2023).
Hasil rapat mediasi itu ada dua poin kesepakatan. Pertama, meminta kepada pihak oknum warga Pasir Ringgit tidak melakukan aksi panen secara ilegal dan diberikan batas waktu selama dua minggu untuk membuktikan klaim mereka atas kepemilikan lahan dengan melibatkan instansi terkait.
Kedua, sambung Raja Fauzi, kepada PT Tesso Indah sebagai mitra KUD Bina Sejahtera untuk kembali melakukan aktivitas di kebun sebagaimana mestinya.
Namun, sambung Fauzi, kesepakatan ini dilanggar oleh okmun masyarakat tersebut. Hingga Jumat malam oknum warga memportal jalan aktivitas perusahaan dan KUD sehingga dua truck pengangkut sawit plasma KUD Bina Sejahtera tidak bisa keluar dari kebun.
"Portal itu dijaga oleh preman dari luar daerah yang dibeking oknum pengacara kelompok warga. Kami berharap aparat keamanan segera menyikapi persoalan ini karena hal ini menyangkut nasib para petani anggota KUD Bina Sejahtera," tandasnya.
Penulis: Bayu Derriansyah
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :