www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Peringatan Hari Buruh Sedunia di Pelalawan Berjalan Aman dan Kondusif
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Menkes Umumkan Rumah Sakit Penerima Vaksin Palsu
Jumat, 15 Juli 2016 - 09:56:41 WIB

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek akhirnya mengumumkan daftar rumah sakit, klinik dan fasilitas kesehatan (faskes) yang menerima vaksin palsu. Ada 14 rumah sakit, delapan bidan dan klinik serta empat faskes yang disebut menerima vaksin palsu.

Data itu dipaparkan Menkes Nila melalui slide presentasi dalam rapat dengan Komisi IX di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Kamis (14/6/2016). Rapat ini dihadiri Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Biofarma, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian RI dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Data yang dipaparkan Menkes bersumber dari temuan satuan tugas (Satgas) yang sudah bertugas sebulan ini. "Pengungkapan nama-nama rumah sakit sudah disepakati dengan Bareskrim Polri," kata Menkes.

Ke-14 rumah sakit itu secara berurut sesuai daftar Menkes adalah RS DR Sander (Bekasi, Jawa Barat), RS Bhakti Husada (Bekasi), RS Sentra Medika (Cikarang-Bekasi), RSIA Puspa Husada (Tambun Selatan, Bekasi), RS Karya Medika (Bekasi), RS Kartika Husada (Bekasi), RS Sayang Bunda (Bekasi), RS Multazam (Bekasi), RS Permata (Bekasi), RSIA Gizar (Bekasi), RS Hosana (Lippo Cikarang), RS Elisabeth (Bekasi), RS Harapan Bunda (Jakarta Timur) dan RS Hosana (Bekasi).

Dari data itu terlihat RS penerima vaksin palsu didominasi di wilayah Bekasi. Padahal vaksin palsu selama ini disebut tidak hanya beredar di Pulau Jawa. Temuan BPOM ada di sembilan provinsi yaitu di Pekanbaru (Riau), Palembang (Sumatera Selatan), Bandar Lampung (Lampung), Serang (Banten), DKI Jakarta, Bandung (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur), Pangkal Pinang (Bangka Belitung dan Batam (Kepulauan Riau).

Dari paparan Menkes, diketahui 13 RS mendapatkan vaksin palsu dari sales Juanda (CV Azka Medika). Sedangkan untuk RS Harapan Bunda dilakukan M Syahrul. Modus operandinya ialah para tersangka mengajukan penawaran harga lewat e-mail ataupun langsung pada bagian pengadaan barang dan disetujui direktur rumah sakit.

Selain 14 RS, Menkes membuka delapan nama klinik termasuk bidan yang menerima vaksin palsu. Kedelapan nama klinik dan bidan itu adalah Bidan Lia (Cikarang, Bekasi), Bidan Lilik (Tambun, Bekasi), Bidan Klinik Tabina (Cikarang, Bekasi), Bidan Iis (Bekasi), Klinik Dafa DR Baginda (Cikarang, Bekasi), Bidan Mega (Cikarang), Bidan M Elly Novita (Ciracas, Jakarta Timur), Klinik dr Ade Kurniawan (Slipi, Jakarta Barat).

Rupanya tersangka memiliki modus operandi yang sama untuk melancarkan kejahatan mereka. Dari data Menkes, para tersangka memasukkan vaksin palsu dengan menawarkan secara langsung. Pada saat menawarkan sekaligus menampilkan daftar harga "menggiurkan". Pemasoknya mayoritas suplier Juanda dari CV Azka Medika.

Menkes juga membuka temuan lain yaitu 37 faskes yang menggunakan vaksin tidak resmi. Data 37 faskes yakni RS, bidan dan klinik ini merupakan temuan BPOM. "Ditemukan 37 faskes yang pengadaan vaksin bukan melalui sumber resmi," ucap Menkes.

Ia menerangkan, 37 faskes itu berasal dari sembilan provinsi yang merupakan bagian dari uji sampling Kemenkes. Dari 37 faskes itu dilakukan uji laboratorium untuk 39 item vaksin oleh BPOM.

"Hasil pengujiaan laboratorium ditemukan empat item (vaksin) palsu. Selebihnya, 35 item secara kualitatif mengandung kandungan yang sama dengan vaksin seharusnya," ucap Menkes.

Empat vaksin yang diketahui dipalsukan itu yakni vaksin Tripaceal produsen PT Sanofi Pasteur, didapat dari RSIA Mutiara Bunda Jalan H Mencong, Ciledug, Tangerang, Banten. Kandungan dalam vaksin itu seharusnya adalah Toksoid Difteri, Toksoid Tetanus dan vaksin Hepatitis B. Namun dalam uji laboratorium justru mengandung Na dan CI serta vaksin Hepatitis B.

Kemudian Serum Anti Tetanus produsen PT Biofarma. Didapat dari RS Bhineka Husada Jalan Cabe Raya No 17, Pondok Cabe Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Vaksin yang seharusnya mengandung Serum Anti Tetanus, malah ditemukan kandungan Na dan CI di dalam vaksin.

Selanjutnya vaksin Tripaceal produsen PT Sanofi Pasteur. Didapat dari klinik Tridaya Medica Jalan Tridaya Indah I Blok A1 Tambun, Bekasi. Kandungan dalam vaksin itu seharusnya adalah Toksoid Difteri, Toksoid Tetanus dan vaksin Hepatitis B. Namun setelah diuji laboratorium vaksin mengandung Antigen Pertusis.

Terakhir, vaksin Pediacel, Produsen PT Sanofi Pasteur. Didapat dari apotek/klinik Rahiem Farma Jalan Dermaga Raya 129 Klender, Jakarta Timur. Kandungan yang seharusnya berisi vaksin Hepatitis B. Setelah diuji laboratorium kandungan vaksin malah berisi Toksoid Difeteri, Toksoid Tetanus, Vaksin Acellular Pertusis, Vaksin Polio (IPV).

Setelah mendengar paparan Menkes, Komisi IX DPR mendorong RS lainnya juga diperiksa. "Menjawab kegelisahan di seluruh Indonesia, harus ada pemeriksaan menyeluruh di Indonesia tidak hanya sembilan provinsi. Sehingga ada jawaban dari pemeriksaan di 34 provinsi hasilnya apa," ucap anggota Komisi IX, Roberth Rouw dilansir detikcom.

Roberth menyinggung temuan 14 RS dan delapan bidan juga klinik, ternyata hanya berada di seputar DKI Jakarta dan Jawa Barat dari sembilan provinsi yang sebelumnya dirilis Kemenkes ada vaksin palsu. Sementara daerah lain belum dicek semua.

"Kepada Bareskrim saya juga usulkan agar pelaku-pelaku diberi hukuman seberat-beratnya, berlapis. Ini perbuatan sangat keji!" ujarnya. (*)
   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Peringatan Hari Buruh Sedunia di Pangkalan Kerinci, Pelalawan berlangsung kondusif (foto/andi)Peringatan Hari Buruh Sedunia di Pelalawan Berjalan Aman dan Kondusif
Bahana Mahasiswa Unri berhasil meraih peringkat Majalah Bahana Mahasiswa Unri Raih Gold Winner SPS Award 2024
Kasatpol PP Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian (foto/int)Jelang Rakerwil I Apeksi, Satpol PP Pekanbaru Lakukan Penertiban Pak Ogah
Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi manfaatkan teknologi dalam pengamanan unjuk rasa Hari Buruh (foto/diana)Kapolres Siak Manfaatkan Teknologi dalam Pengamanan Demo Hari Buruh Sedunia
Ketua DPD PAN Pelalawan, Faizal SE (rompi) saat konferensi pers terkait pendaftaran Bacalon bupati dan wabub Pilkada 2024 (foto/andi)Mulai Buka Penjaringan Bacalon Bupati dan Wabub, Ini Kata Ketua PAN Pelalawan
  Ribuan pelajar dan wali murid mendatangi stand pameran Hardiknas di Pelalawan (foto/Andi)Ribuan Siswa Serbu Pameran Hardiknas Pelalawan
PR Astra Agro, Asung, didampingi Asisten CSR, Hanafi Febriancahya bersama kelima guru yang mendapat insentif di SMPN 1 Pangkalan Lesung (foto/Andy)Dukung Program Pendidikan, PT SLS Beri Bantuan Insentif Guru Honorer
Mantan Bupati Pelalawan HM Harris maju jadi bakal calon Gubernur Riau 2024 (foto:int)Daftar ke Nasdem, Mantan Bupati Pelalawan HM Harris Maju Pilgubri 2024
DPW Nasdem Riau menerima pendaftaran tujuh bacalon kepala daerah (foto:ist)Lima Bacalon Gubri dan Dua Bacalon Walikota Pekanbaru Mendaftar ke Nasdem
Kadisnakertrans Riau, Boby akan tindaklanjuti tuntutan buruh (foto/Rivo)Peringati May Day 2024, Kadisnakertrans Riau: Tuntutan Buruh Akan Kita Tindaklanjuti
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Kajati Riau Ditabalkan Gelar Adat di Balai Adat LAMR
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved