JAKARTA - Saat ini ada 8 vaksin Corona yang mulai banyak digunakan di berbagai negara. Vaksin manakah yang terbaik?
Perusahaan vaksin di sejumlah negara memproduksi vaksin Corona.
Ada yang mandiri, ada juga kolaborasi antar perusahaan lintas negara. Publik mengikuti perkembangannya dari uji coba sampai akhirnya proses vaksinasi berjalan.
Masing-masing menjagokan vaksinnya, bahkan media massa di negara itu juga demikian. Media di Amerika menjagokan Moderna, Rusia menjagokan Sputnik V, China menjagokan Sinovac, Eropa menjagokan Astrazeneca.
Dikutip dari detik, tapi vaksin Corona buatan siapa yang sebenarnya paling baik untuk saat ini? Dilansir dari Gulf News, seperti dilihat Minggu (28/3/2021) kategori vaksin yang baik menurut WHO dan otoritas kesehatan di berbagai negara sebenarnya sederhana: efikasi di atas 50%.
Artinya, semua vaksin Corona yang beredar sudah dalam kategori baik. Tapi siapa yang terbaik di antara yang terbaik, yuk kita bandingkan satu persatu:
Vaksin AstraZeneca dan Vaksin Sinovac adalah dua vaksin yang bersaing dan banyak digunakan di berbagai negara. Indonesia bersama Brasil, Turki dan tentu saja China, paling banyak memakai Sinovac. Selain itu Sinovac juga berkolaborasi dengan Bio Farma sehingga Indonesia bisa mengolah vaksin sendiri. Tapi Indonesia juga mendatangkan vaksin AstraZeneca yang berasal dari riset Universitas Oxford.
Vaksin Pfizer merupakan hasil riset ilmuwan suami istri dari Jerman, pemilik perusahaan BioNTech. Lalu ada juga vaksin Sinopharm, vaksin Corona dari China selain Sinovac.
Vaksin Sputnik V dari Rusia adalah kejutan. Tiba-tiba Rusia mengumumkan punya vaksin buatan Gamaleya dan sempat diragukan banyak pihak. Namun Rusia tidak main-main dan vaksinnya dipakai di banyak negara selain Rusia sendiri. Sedangkan Moderna adalah vaksin lainnya yang dijagokan Amerika selain Pfizer.
Vaksin Covishield adalah AstraZeneca buatan India, sedangkan Covaxin juga adalah vaksin buatan India lainnya. Vaksin ini pada tahap awal untuk penggunaan di India saja, tapi kemudian juga tampaknya akan menyasar kawasan Timur Tengah. Kedua vaksin ini untuk sementara tidak beredar di kawasan Asia Tenggara.
Pada infografis ini, kita bisa lihat vaksin Pfizer punya efikasi paling tinggi yaitu 95%. Sementara itu AstraZeneca punya kapasitas produksi paling tinggi yaitu 3 miliar dosis untuk tahun 2021. AstraZeneca pada infografis ini punya efikasi 62-90%, namun mereka baru merevisi angka menjadi 76%.
Itulah 8 vaksin Corona yang paling utama untuk saat ini. Perbedaan mereka tipis-tipis saja, tapi yang jelas sudah melebihi syarat minimal yang diminta oleh WHO. Makin banyak pilihan meskipun tidak 100% sempurna, adalah lebih baik daripada tidak ada pilihan sama sekali. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :