Mantan Wakil Presiden Minta Tarif Masuk Pulau Komodo Cuma Rp1 Juta
Sabtu, 06 Agustus 2022 - 14:26:51 WIB
 |
Polemik kenaikan tarif masuk Pulau Komodo turut dikomentari Mantan Wakil Presiden RI, M Jusuf Kalla (foto/int) |
JAKARTA- Polemik kenaikan tarif masuk Pulau Komodo turut dikomentari Mantan Wakil Presiden RI, M Jusuf Kalla atau akrab disapa JK. Kenaikan harga tiket Rp3,75 juta dianggap terlalu mahal dan menganggu pariwisata.
Dikutip dari CNNIndonesia.com, Jusuf Kalla sarankan agar harga tiket yang sudah berlaku sejak 1 Agustus diubah. Bahkan diturunkan menjadi Rp1 Juta. "Jadi itu kita turunkan tarif Rp1 juta dan kita batasi jumlah pengunjung sampai 500 tiap hari," sebut JK itu melalui keterangan tertulis, Sabtu (6/8/2022).
JK menilai kenaikan tiket masuk tersebut, membuat ketenangan wisatawan agar menikmati keindahan Pulau Komodo terusik. Ini juga berkaitan dengan munculnya aksi demonstrasi para pelaku wisata di wilayah tersebut.
Kata JK, yang pernah menjadi Duta pemenangan Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia yang baru The New Seven Wonders 2012-2013, menilai pemberlakuan tarif baru yang tinggi secara signifikan bisa memengaruhi jumlah kunjungan wisata ke Labuan Bajo. Padahal, saat ini Pulau Komodo telah mendunia. "Yang terkena imbasnya adalah dunia wisata," sebut JK.
Apalagi sektor ini tempat bergantung masyarakat di Pulau Komodo menggantungkan hidupnya secara ekonomi. Seperti bisnis perhotelan, kuliner, pelayaran, unit usaha kecil masyarakat hingga nelayan penangkap ikan yang membantu memenuhi kebutuhan warga sekitar bisa terkena imbasnya.
"Karena itu tarif ini perlu dievaluasi. Dan saya usulkan tarifnya diturunkan, katakanlah Rp1 juta dan pengunjung dibatasi dengan kuota, misalnya 500 orang per hari. Jadi angka tersebut terukur dapat 500 juta tiap hari, dan sebulan bisa Rp15 milyar. Lebih pasti," sebut Jusuf Kalla.
Kalau hal ini diterapkan, tentunya masyarakat masih bisa meraup keuntungan. Sebab, bisnis mereka masih berjalan misalnya hotel tetap hidup, restoran hidup, kota Labuan Bajo pun bisa hidup kembali.
"Kalau orang wisata seperti komodo itu orang datangnya mungkin hanya sekali seumur hidupnya. Yang penting sudah pernah lihat," sebut JK.
Sebab pelancong itu harus memberikan ketenangan. Kalau pergi berwisata tidak tenang, ramai aksi demo, maka wisatawan ogah berkunjung. Hal itu malah merugikan semua pihak. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :