JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng Muhammad Fakih mengatakan pihaknya sudah memerintahkan para dokter untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
Daeng mengingatkan masyarakat memiliki kecenderungan pergi ke fasilitas kesehatan apabila merasakan gejala terinfeksi varian tersebut.
"Kalau dari IDI kami sudah mengeluarkan perintah organisasi, bahwa kawan-kawan (dokter) harus sudah waspada dan bersiap membantu di pelayanan (fasilitas kesehatan)," ujar Daeng dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (15/1/2022).
Daeng menekankan, meski sudah terkonfirmasi banyak kasus penularan varian Omicron bergejala ringan, tetapi kesiapsiagaaan tetap perlu.
Sebab, menurutnya, masyarakat jika menderita sakit segera ingin pergi ke rumah sakit (RS).
"Apalagi kalau kasusnya melonjak cepat. Itu akan memerlukan pertolongan yang maksimal," tegasnya.
"Sebab masyarkaat pasti memilih berbondong-bondong ke tempat pelayanan kesehatan. Inilah yang harus diantisipasi," tambahnya.
Saat disinggung mengenai prediksi puncak kasus penularan varian Omicron, Daeng mengakui pihaknya tidak membuat pergitungan.
IDI mengumpulkan berbagai analisis dan perkembangan data penularan.
"Yang kami lakukan adalah mengingatkan kawan-kawan (dokter) di daerah untuk bersiap-siap. Kemudian kawan-kawan di daerah untuk juga menghadapi ini dengan sangat hati-hati," ungkap Daeng.
"Karena kita tak mau kita sudah berjibaku membantu, kemudian juga kita terpapar dan sakit dan kita banyak yang gugur," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan hingga Sabtu pagi ada 725 kasus positif Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Ibu Kota.
Sebanyak 75 persen dari keseluruhan kasus tersebut terdeteksi dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
"Pagi ini sudah terlaporkan ada 725 kasus positif Omicron. Sebanyak 75 persennya adalah PPLN, yakni sebanyak 545 kasus," ujar Widyastuti dalam diskusi daring pada Sabtu.
"Lalu sebanyak 180 (kasus) adalah karena transmisi lokal atau sebesar 24,8 persen," tuturnya.
Menurut Widyastuti, hampir 95 persen dari seluruh kasus positif tersebut terpantau dalam kondisi tanpa gejala atau bergejala ringan.
Dia menekankan tak ada pasien yang sampai mengalami gejala berat atau sampai meninggal dunia.
"Belum ada yang seperti itu yang positif Omicron ini. Jadi seperti teori pada umum ya bahwa tingkat kesembuhannya tinggi, tanpa gejala atau gejalanya ringan," ungkap Widyastuti.
Kemudian, sebagian besar dari pasien yang terpapar varian Omicron di atas sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis.
Namun, masih ada pula yang baru mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama.
Dia menambahkan, kepada seluruh pasien positif tertular varian Omicron tetap dilakukan sesuai prosedur.
Sementara secara nasional, Kemenkes menyebutkan bahwa total kasus Omicron hingga Jumat (14/1/2022) berjumlah 572. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Lawan Honda BeAT, Motor Murah Suzuki NEX II Dapat Warna Baru di 2024 Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau
|
|
Korsel Vs Indonesia: Menang Adu Penalti, Tim Garuda ke Semifinal Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik
|
Komentar Anda :