JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta umat Islam untuk tidak melaksanakan salat Jumat dan salat lima waktu secara berjemaah di masjid yang menjadi wilayah penyebaran virus corona tak terkendali atau zona merah.
Hal itu merespons jumlah konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sudah menembus lebih dari 200 ribu kasus sejak Selasa, 8 September 2020.
"Umat Islam untuk tidak melaksanakan salat Jumat dan salat lima waktu berjemaah di masjid dan atau musala," kata Wakil Ketua MUI Muhyiddin Junaidi dalam Surat Imbauan MUI Nomor: Kep-1639/DP MUI/IX/2020 yang diterbitkan Kamis (10/9/2020) dikutip dari cnnindonesia.
Meski demikian, Muhyiddin menyatakan bagi daerah yang penyebaran virusnya sudah terkendali, pelaksanaan salat Jumat dan lima waktu hendaklah memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.
Muhyiddin juga meminta para dai atau mubalig menganjurkan kepada para jemaahnya agar mematuhi protokol kesehatan dalam setiap ceramah dan pengajian.
"Arti pentingnya mematuhi protokol kesehatan yang ada seperti memakai masker, sering cuci tangan dan menjaga jarak," kata dia.
Selain itu, Muhyiddin mengimbau kepada pemerintah untuk fokus menangani masalah Covid-19 ini. Hal itu agar tidak menambah jatuhnya korban sakit dan atau wafat yang lebih banyak lagi.
Upaya tersebut bisa dilakukan pemerintah dengan membuat peraturan tentang masalah seputar Covid-19 berikut dengan sanksi-sanksi tegas bagi masyarakat.
"Untuk menyediakan masker dan pelindung wajah bagi anggota masyarakat luas secara gratis," kata dia.
Dari sisi ekonomi, Muhyiddin meminta pemerintah membantu masyarakat yang ekonominya terpukul oleh Covid-19. Terutama bagi anggota masyarakat yang tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari.
Salah satu caranya melalui mekanisme pembebasan masyarakat lapis bawah dari penagihan tarif listrik dan air untuk beberapa bulan ke depan.
"Agar kita dapat meningkatkan dan atau mempertahankan daya belinya," kata Muhyiddin.
Lihat juga: PSBB Total DKI, PA 212 Minta Masjid Tak Dikunci
Kasus positif Covid-19 per Rabu (9/9) terjadi penambahan sebanyak 3.307 sehingga angka akumulasinya mencapai 203.342 orang.
Dari jumlah akumulasi tersebut, sebanyak 145.200 (71,4 persen) sembuh dan 8.336 (4,1 persen) meninggal dunia. Jumlah pasien sembuh itu bertambah 2.242 dari hari sebelumnya, sementara yang meninggal bertambah 106. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :