Bila sudah Tersedia, Ini Orang Pertama di RI yang Bakal Disuntik Vaksin Covid-19
Jumat, 14 Agustus 2020 - 20:00:17 WIB
JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) sedang melakukan uji klinis vaksin Corona (COVID-19) dan ditargetkan bisa diproduksi 2021. Namun untuk tahap awal, vaksin yang diproduksi belum mampu untuk menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
Manajer Senior Integrasi Riset dan Pengembangan PT Bio Farma, Neni Nurainy mengatakan untuk tahap awal vaksin akan diprioritaskan lebih dulu untuk pihak-pihak yang memang perlu divaksin.
"Kita tidak mungkin dengan kapasitas sekarang bisa menyediakan vaksin 170 juta ke seluruh masyarakat Indonesia yang tadi 70%. Jadi kita harus melakukan prioritas, jadi mungkin di awal itu ketika kita boleh produksi mungkin hanya beberapa puluh juta yang kita bisa targetkan dulu untuk masyarakat," katanya dalam webinar bertajuk 'COVID-19 dan Prospek Vaksin untuk Indonesia', Jumat (14/8/2020).
Berdasarkan kajian dari Kementerian Kesehatan, kemungkinan yang diproritaskan lebih dulu untuk divaksin adalah tenaga kesehatan. Sebab mereka yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi pasien terpapar COVID-19.
"Kita akan prioritaskan berdasarkan kajian dari Kementerian Kesehatan. Tentunya kita harapkan itu kita targetkan rekan-rekan para tenaga kesehatan yang jadi frontline dari COVID-19," sebutnya.
Selain tenaga kesehatan, Direktur Utama Lipotek Australia Ines Atmosukarto menyarankan agar memprioritaskan masyarakat yang profesinya mengharuskan bertemu banyak orang.
"Kita harus memikirkan siapa yang paling bertemu dengan banyak orang karena semakin kita bertemu dengan banyak orang, kemungkinan kita kena semakin menambah. Jadi harus ada identifikasi, siapa dan pekerjaan apa yang paling rawan dan pekerjaan mana yang berhubungan dengan ketahanan negara tentunya dari polisi, ABRI, itu saya rasa nanti ada prioritasnya yang harus disusun," ucapnya di detikcom.
Sebagai informasi, untuk tahap awal Bio Farma baru bisa memproduksi 30-40 juta vaksin. Sedangkan Indonesia membutuhkan vaksin untuk mengimunisasi 160-190 juta orang. Ditambah setiap orang membutuhkan 2 kali vaksin, sehingga butuh 320-380 juta vaksin untuk bisa menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
"Januari-Februari kita bisa mulai menyuntikkan sampai kurang lebih 30-40 juta vaksin," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Tim Pemulihan Ekonomi dan Penanganan COVID-19 Erick Thohir dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (7/8/2020).
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau Genjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak
|
|
Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik Ikut Halalbihalal Polresta Pekanbaru, Ini Pesan Kapolda Riau untuk Personel
|
Komentar Anda :