Cerita Mistis di Balik Rupbasan, dari Mobil Menyala Sendiri, hingga Orang Berdiri di Atas Gedung
Kamis, 13 Desember 2018 - 11:19:11 WIB
BLITAR - Ada yang menarik dari Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas II Blitar yang terletak di Jalan Sumatera 187. Cerita mistis di balik barang-barang sitaan yang disimpan di kantor ini menjadi daya tarik dari rumah yang dikelilingi tembok menjulang tinggi, seakan-akan ingin menutup cerita-cerita horor di baliknya.
Dilansir dari detik.com, saat masuk ke halaman belakang Rupbasan, detikcom hanya melihat puluhan kendaraan sitaan atau barang bukti kecelakaan lalu lintas yang terhampar di lahan seluas dua hektare tersebut.
Menurut Kasubsie Administrasi dan Pengelolaan Rupbasan Blitar, Wulandari, kesaksian janggal sering mereka dengar dari aparat kepolisian yang mengantarkan mobil barang bukti laka lantas ke kantor ini.
"Teman-teman polisi itu sering lihat ada orang berdiri di atas gedung ini, seperti menyambut mereka. Woo.. gaya ndadak disambut barang, wong mobil remek ae. Padahal semua staf sedang berada di lantai bawah. Kami ya saling memandang sambil senyum aja kalau mereka bilang seperti itu," tutur Wulandari membuka cerita, Kamis (13/12/2018).
Diakui Wulandari, mobil-mobil yang menjadi barang bukti laka lantas tak semuanya datang dalam keadaan utuh. Bahkan banyak juga yang masih ditemukan darah segar di beberapa bagian mobil, termasuk cuilan tubuh korban.
"Namanya barang bukti ya nggak boleh berubah kondisinya. Justru ketika datang kami catat secara detail bagaimana kondisi ketika datang. Jadi ketika dijadikan barang bukti, ya sama seperti waktu kejadian," jelasnya.
Wulandari melanjutkan, dari cerita para staf yang berjaga selama 24 jam, banyak yang melihat mesin mobil yang tiba-tiba menyala sendiri meski kondisi luarnya sudah hampir hancur. Ada juga yang lampunya menyala sendiri atau berjalan tanpa mesin menyala.
"Sering kalau staf sini bawa putranya yang masih balita, itu banyak yang nangis histeris. Ada anaknya yang bilang, itu ada orang jelek banyak darahnya di sana, sambil tangannya menunjuk ke arah mobil BB (barang bukti) laka lantas," ujar wanita asli kelahiran Blitar ini.
Di balik tembok gedung yang dibangun sejak tahun 2003 ini, para staf juga menceritakan pengalaman mereka saat memeriksa beberapa gudang tempat menyimpan aset atau barang sitaan.
"Pernah suatu malam, petugas memantau kondisi dalam gedung melalui CCTV. Kalau muncul gambar putih bersliweran itu sudah biasa bagi kami. Tapi ini anehnya, kondisi CCTV tiba-tiba posisinya terbalik. Petugas langsung lari menuju lokasi penempatan CCTV itu kan, khawatir sengaja diputar oleh penyusup begitu, nah pas sampai di tempat lho posisi CCTV itu tetap seperti semula. Bolak-balik begitu, kesannya menggoda," papar Wulandari.
Kejadian aneh pun tak hanya ditemukan di malam hari, namun di siang bolong. Menurut Wulandari, suatu ketika seluruh staf mendengar seorang wanita menyanyikan lagu berbahasa Hokian. Suaranya berasal dari salah satu gudang di sisi utara.
Mereka langsung bergegas membuka gudang dan memeriksa setiap sudut ruangan. Namun meski para staf dikerahkan untuk mencari sumber suara itu selama berjam-jam, nyatanya mereka tak menemukan siapa-siapa.
"Saya baru sadar ini bukan hal biasa. Teman-teman saya suruh menutup gudang kembali. Dan lama kelamaan suara itu hilang sendiri," pungkas wanita yang dianggap pawang makhluk sakral di tempat itu. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :