PEKANBARU - Menyadari pentingnya momen amnesti pajak yang berakhir 31 Maret 2017, Kanwil DJP Riau Kepulauan Riau (Kepri) mengadakan sosialisasi dengan tajuk "Farewell Amnesti Pajak."

Acara diselenggarakan di Balairung Hotel Pangeran, Pekanbaru, dan diikuti oleh 200 Wajib Pajak yang tersebar dari berbagai daerah di Provinsi Riau.

Hadir sebagai undangan VIP, pimpinan Forkompinda di Provinsi Riau, para Ketua Asosiasi di wilayah Riau, pimpinan Bank Persepsi di wilayah Riau dan pimpinan setingkat eselon II di lingkungan Kementerian Keuangan wilayah Riau.

Acara dibuka oleh Kepala Kanwil (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Riau dan Kepri, Jatnika. Dalam sambutannya, Kakanwil mengajak Wajib Pajak untuk segera memanfaatkan amnesti pajak. Tahun 2018, Indonesia akan menuju era keterbukaan informasi perbankan sehingga Wajib Pajak tidak akan lolos jika terbukti menyembunyikan harta kekayaannya.

Kakanwil juga mengingatkan kepada Wajib Pajak yang sudah memanfaatkan amnesti pajak agar melaksanakan kewajiban pelaporan tahunan atas harta tambahan selama 3 tahun. Kakanwil memaparkan capaian program amnesti pajak di Riau dimana dari 14.297 Wajib Pajak yang mengikuti amnesti pajak, dideklarasikan harta sebesar Rp5 triliun dengan perolehan uang tebusan sebesar Rp825 miliar.

Acara dilanjutkan dengan testimoni dari Wajib Pajak yang diwakili oleh Sekretaris Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Toni, sambutan dari anggota Komisi XI DPR RI, Jon Erizal dan dilanjutkan dengan pengarahan dari Gubernur Riau, Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA.

Gubernur Riau memaparkan data ekonomi Provinsi Riau yang tumbuh sebesar 2,23 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 2,01 persen. Gubernur berharap, tren positif pencapaian ekonomi Riau berdasar PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang dengan capaian Rp682,35 triliun ini diharapkan selaras dengan animo masyarakat untuk memanfaatkan amnesti pajak.

Editor : Yusni Fatimah