Besok, RCCC UI Taja Diskusi Dampak Praktik Sawit Berkelanjutan bagi Peningkatan Ekonomi
Senin, 16 Mei 2016 - 16:43:38 WIB
PEKANBARU - Untuk mengupas kondisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi mikro pekebun sawit dan ekonomi berbasis lahan di Riau dan bagaimana studi RCCC akan berkontribusi dalam perencanaan pengembangan kapasitas pekebun sawit untuk bisa bergabung dengan rantai pasokan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Research Center for Climate Change Universitas Indonesia (RCCC UI) akan menggelar diskusi pada Selasa (17/5/2016) di Hotel Premiere, Jl Sudirman, Pekanbaru.
Permintaan global terhadap kelapa sawit telah mendorong perluasan lahan dan produksi kelapa sawit dengan pesat selama tiga dasawarsa terakhir. Kelapa sawit saat ini merupakan penyumbang terbesar devisa negara di antara komoditas non-migas, namun demikian masih ada banyak perdebatan yang dihadapi industri ini, terutama terkait dengan dampak negatif perkebunan terhadap lingkungan hidup dan masyarakat setempat.
Pekebun kecil kelapa sawit, yang mengelola lebih dari 40 persen wilayah perkebunan Indonesia, adalah salah satu pelaku utama untuk mewujudkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan. Ada banyak tantangan yang dihadapi pekebun kecil, termasuk ketidakpastian status lahan dan kurangnya akses
terhadap pendanaan, termasuk untuk bibit dan pupuk yang baik. Padahal, praktik-praktik perkebunan terbaik sangat berpotensi meningkatkan hasil panen pekebun kecil secara signifikan tanpa perlu memperluas lahan.
Kesejahteraan dan upaya-upaya peningkatan kapasitas dan hasil pekebun kecil kelapa sawit untuk menuju kelapa sawit yang berkelanjutan telah menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia, perusahaan swasta, dan berbagai organisasi lokal dan internasional. Untuk mengetahui lebih lanjut dampak ekonomi bagi petani sawit melalui penerapan praktik berkelanjutan, Research Center for Climate Change Universitas Indonesia (RCCC UI) bermaksud mengadakan penelitian di beberapa daerah produsen sawit, termasuk Riau.
Tahap awal dari studi ini adalah perekrutan dan pelatihan enumerator sebagai bagian dari tim yang akan mengambil data ke lapangan di Kabupaten Pelelawan, Kampar, dan Siak dalam bulan Mei. Untuk memperkenalkan rancangan, tujuan, dan proses studi ini sejak awal, RCCC UI menggelar diskusi besok.
"Kita akan hadirkan nara sumbernya, Ir Muhibul Basyar, MSi, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Dr Sonny Mumbunan, Peneliti Ekonomi dan Lingkungan RCCC UI dan perwakilan dari Dinas Perkebunan Kabupaten Pelelawan," demikian rilis yang disampaikan Dian Agustin.
Diskusi ini akan mengupas kondisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi mikro pekebun sawit dan ekonomi berbasis lahan, termasuk di Riau, dan bagaimana studi RCCC akan berkontribusi dalam perencanaan pengembangan kapasitas pekebun sawit untuk bisa bergabung dengan rantai pasokan kelapa sawit yang berkelanjutan. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :