PEKANBARU  - Pengelolaan blok salah satu lapangan minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia, Blok Rokan, di Riau, segera berpindah ke tangan PT Pertamina pada 9 Agustus 2021 mendatang. Sebelumnya, Blok Rokan dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia.

PT PLN sebagai BUMN penyedia listrik negara bersiap untuk pasok listrik untuk operasional Blok Rokan di bawah pengelolaan Pertamina.

Sebab, pasokan listrik sebelumnya mayoritas dipasok dari PLTGU yang dikelola PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara, yang mayoritas sahamnya dimiliki Chevron Standar Ltd. Masa kontrak Mandau sendiri akan berakhir 8 Agustus 2021, seperti yang dilansir dari kompas.

Bob Saril, Direktur Niaga dan Layanan Pelanggan PLN mengatakan, PLN paling berhak menyediakan pasokan listrik ke Blok Rokan, sesuai Kepmen ESDM Nomor 634 tahun 2011.

Hal ini disampaikannya dalam webinar bertajuk “Pengamanan Aset Negara dan Keberlanjutan Pasokan Listrik di Blok Rokan”, Kamis (08/04/2021).

"Bagi PLN, melistriki Blok Rokan bukan tentang keuntungan melainkan tentang menjalankan tugas nasional," kata Bob, dalam rilis ke Kompas.com, Kamis.

Dia menambahkan, PLN juga siap secara business to business bernegosiasi dengan Chveron terkait pengelolaan pembangkit listrik, PLTGU, di Blok Rokan. Sebab, PLN memiliki kapasitas untuk menggunakan teknologi apapun untuk pembangkit.

PLTGU di Blok Rokan Riau, dinilai sama mesinnya dengan PLTGU di Tanjung Priok dan Muara Karang.

Upaya PLN mengelola PLTGU Blok Rokan didukung SKK Migas. Hal itu disampaikan Wakil Kepala SKK Migas Fataryani Abdurahman.

“Pembangkit tersebut dibangun di tanah milik negara dulu perjanjiannya oleh pihak ketiga. Investasi pembangunan pembangkit oleh pihak ketiga mencapai 150 juta dollar AS,” katanya.

Sementara Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Hulu Energi John Simamora mengatakan, kerja sama PLN dan Pertamina tepat lantaran antara keduanya sudah meneken Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (PJBTLU).

"Ini contoh baik bagaimana ekosistem BUMN saling bekerja sama dengan baik," katanya.

Seperti diketahui, Blok Rokan merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas 6.220 kilometer persegi.

Blok minyak ini terletak di 5 Kabupaten di Riau, yaitu Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir.

Blok ini memiliki 96 lapangan dan tiga lapangan diantaranya berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas, dan Bekasap.

Produksi minyak Blok Rokan merupakan 24-25 persen produksi minyak nasional. Pertamina akan menggunakan teknologi EOR untuk mendorong produksi sumur tua di Blok Rokan ini. Serta menambah pengeboran sumur baru.*

BERITA LAINNYA
Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik Ikut Halalbihalal Polresta Pekanbaru, Ini Pesan Kapolda Riau untuk Personel Persoalan Tanah di Jalur Tol Pekanbaru-Rengat Muncul, Nasib 200 Pemilik Lahan Terkatung-katung		Genjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak 10 Qori dan Qoriah Kepulauan Meranti dari 8 Cabang Masuk Final Pada MTQ 42 di Kota Dumai Pererat Silaturahmi dan Sinergi, JNE Gelar Halalbihalal dengan Media Pekanbaru