PEKANBARU - Waroeng Boenda menjual sarapan pagi dan aneka gorengan. Jika malam hari, warung yang berlokasi di Jalan Sri Indra, Rumbai Bukit, Pekanbaru menjajakan nasi goreng, mi rebus, mie tiaw, hingga teh telur.
Selain banyak pilihan panganan, kondisi warung semi permanen itu bikin pembeli betah berlama-lama. Dalamnya luas dengan beberapa meja panjang dan bangku. Kondisi ini berbeda dengan beberapa tahun lalu, Waroeng Boenda cuma beratap terpal, dan tidak ada dinding pelindung. Sehingga kalau hujan lebat disertai angin, seolah-olah warung bisa rubuh kapan saja.
Setidaknya itu yang dikenang Roslina, pemilik Waroeng Boenda yang tak jauh dari Simpang Palas itu. Ia mengatakan berkembang usahanya saat ini tak lepas dari peran BRI melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Alhamdulillah, pelan-pelan sekarang sudah semakin baik. Warungnya makin nyaman, beda beberapa tahun lalu masih ringkih, takutnya bisa roboh kapan saja," cerita Roslina kepada halloriau.com, Selasa (2/4/2024).
Ibu tiga orang anak ini mengatakan awalnya bersentuhan dengan KUR BRI pada tahun 2018. Ia mendapat informasi jika bank plat merah itu menyediakan pembiayaan dengan suku bunga rendah.
Lalu ia bersama suami mencoba mengajukan pinjaman ke BRI unit Rumbai dengan harapan bisa mengembangkan warung sarapan pagi. Kemudian setelah survei berbekal agunan BPKB motor, BRI menyetujui Rp10 juta.
"Setelah itu berlanjut KUR kedua kami dapat pembiayaan Rp20 juta dan terakhir sekitar Agustus 2023 kami diberi pembiayaan Rp30 juta. Dana itu juga dipakai untuk renovasi warung dan tambah modal usaha," ujarnya.
Roslina mengaku BRI sangat membantu terutama bagi warung kecil. Selain proses yang tidak ribet, suku bunga KUR BRI yang lebih rendah dari pinjaman komersil lainnya. Selain itu jangka waktu pinjaman yang disesuaikan dengan kondisi keuangan usaha.
"Sangat membantu adanya KUR BRI. Kalau sudah memenuhi syarat pasti dipermudah sama BRI. Apalagi bunga pinjamannya tidak mencekik," kata wanita yang akrab disapa Lina.
Sementara itu Regional CEO Office BRI Pekanbaru, Kicky Andre Davetra menyebut pihaknya terus meningkatkan portofolio pembiayaan untuk segmen UMKM. Upaya ini dilakukan sebagai cara memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
“Fokus BRI ke UMKM tidak perlu dipertanyakan lagi. Karena secara bisnis portofolio kami, di Riau khususnya itu 90 persen penyaluran kredit kita di sektor UMKM. Semua produk layanan kami bisa dinikmati di unit kerja BRI yang tersebar di 12 kabupaten dan kota di Riau,” sebut Kicky belum lama ini.
Ia menambahkan pihaknya terus mendorong realisasi KUR selain menambah debitur baru, juga bisa membuat UMKM naik kelas. Artinya UMKM yang sudah menikmati KUR tiga atau empat kali, bisa kemudian meningkatkan kelas masuk kredit Kupedes yang memiliki plafon sampai dengan Rp 250 juta.
Apalagi UMKM punya dampak ke masyarakat sekitar cukup besar. UMKM bisa mengurangi pengangguran dan meningkatkan ekonomi rumah tangga. Menjadi sentral perputaran ekonomi di mana ada arus barang dan uang di tengah UMKM tersebut.
Penulis: Riki Ariyanto
Editor: Satria
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :