PEKANBARU - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Decymus mengatakan bahwa industri ekspor merupakan salah satu faktor penting yang mampu menahan krisis ekonomi di Riau sejak dihantam pandemi Covid-19.

"Ekonomi Riau mengalami pemulihan setelah kontraksi cukup dalam, karena dibantu ekspor. Maksudnya bukan berarti ekspor tidak jatuh, jatuh tapi tidak dalam sehingga mampu menopang krisis," kata Decymus dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Balai Serindit, Kamis (3/12/2020) kemarin.

Hal itu bisa terlihat dari surplus Neraca Perdagangan di Riau pada periode Januari-Oktober 2020 menurut Badan Pusat Statistik Riau.

Surplus ini dipicu oleh sektor nonmigas sebesar 9,47 miliar dolar AS dan migas 303,91 juta dolar AS.

"Kalau dihitung dari sisi volume perdagangan sektor nonmigas sebesar 16,2 juta ton dan migas 1,03 juta ton. Yang mana kontribusi nonmigas mencapai 96,42 persen dari total ekspor," sebutnya.

Penulis : Hr3
Editor : Fauzia

BERITA LAINNYA
5 Hotspot Tersebar di Sumatera Pagi ini, 1 Titik Panas di Kampar NasDem-PKB Membelot Dukung Prabowo, Oposisi 'Kurus' Tersisa PDIP dan PKS PGN Optimalkan LNG, Penuhi Kebutuhan Energi Industri di Tengah Risiko Geopolitik		SKK Migas Sumbagut Audiensi dengan Pj Gubri SF Hariyanto, Begini Pembahasannya PKS Soon Following Nasdem-PKB Joins Prabowo-Gibran Coalition Cuaca Ekstrem Diprediksi Masih Melanda Riau Akhir Pekan ini