Sukses Uji Vaksin Covid-19, CEO Pfizer Jual Sahamnya Senilai Rp79,5 Miliar
Kamis, 12 November 2020 - 12:46:19 WIB
JAKARTA - CEO Pfizer Albert Bourla menjual 62% sahamnya pada hari yang sama ketika perusahaan mengumumkan vaksin Covid-19 eksperimentalnya berhasil dalam uji klinis. Pengumuman vaksin membuat harga saham Pfizer melonjak hampir 15% pada hari itu.
Bourla menjual 132.508 lembar saham perusahaan dengan harga rata-rata USD41,94 per saham, atau total USD5,6 juta (Rp79,5 miliar), menurut pengajuan yang terdaftar di Securities and Exchange Commission.
Harga itu tertinggi dalam 52 pekan terakhir untuk saham Pfizer adalah USD41,99, yang berarti Bourla menjual sahamnya dengan nilai hampir tertinggi dalam satu tahun terakhir. Demikian seperti dilansir laman Business Insider, Kamis (12/11/2020).
Penjualan sahamnya dilakukan melalui Aturan 10b5-1 rutin, rencana perdagangan yang telah ditentukan sebelumnya yang memungkinkan anggota staf perusahaan untuk menjual saham mereka sesuai dengan undang-undang perdagangan orang dalam. Penjualan Bourla adalah bagian dari rencana yang diadopsi 19 Agustus, menurut pengajuan tersebut. Dia kini memiliki 81.812 lembar saham Pfizer.
Pfizer membenarkan bahwa penjualan saham Bourla adalah bagian dari rencana yang memungkinkan pemegang saham utama dan orang dalam perusahaan yang terdaftar di bursa untuk memperdagangkan sejumlah saham yang telah ditentukan pada waktu yang disepakati.
"Melalui administrator rencana saham kami, Dr. Bourla mengesahkan penjualan saham ini pada 19 Agustus 2020, dengan syarat saham tersebut setidaknya pada harga tertentu," kata juru bicara Pfizer kepada Business Insider, dikutip merdeka.
Pada hari Senin, Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech, mengatakan vaksin Covid-19 mereka ditemukan lebih dari 90% efektif dalam mencegah penyakit, berdasarkan 94 kasus yang diamati dalam uji coba dengan ribuan peserta.
Pfizer adalah perusahaan farmasi pertama yang melaporkan hasil positif dari uji coba vaksin Covid-19 tahap akhir. Namun Pfizer sedang mencari solusi untuk pendistribusian vaksin yang harus disimpan dalam suhu yang sangat dingin itu.
Vaksin tersebut, yang melibatkan dua dosis yang diberikan dengan selang waktu tiga minggu, tidak akan segera didistribusikan, karena masih perlu dievaluasi dan disetujui oleh Food and Drug Administration AS. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :