Perputaran Uang Pilkada Rp26 Triliun, Namun Diprediksi Tak Berdampak Signifikan Terhadap Ekonomi RI
JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai efek Pilkada 2020 tidak akan berdampak signifikan bagi perekonomian nasional.
Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda hingga mendekati pelaksanaan Pilkada.
Di sisi lain, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, penyelenggaraan Pilkada 2020 berpotensi akan terjadi perputaran uang sekitar Rp25-Rp26 triliun dengan biaya penyelenggaraan sendiri sebesar Rp19 triliun.
"Efek Pilkada tahun ini tidak signifikan bagi perekonomian. Dengan adanya pandemi dan masyarakat masih membatasi diri kegiatan di luar rumah, model kampanye seperti pemasangan baliho, spanduk, pembagian alat peraga kampanye lainnya tidak semasif Pilkada serentak sebelumnya," ujar Bhima saat dihubungi, Sabtu (3/10/2020).
Bhima menambahkan, dampak ke hiburan rakyat seperti acara musik, sewa panggung hingga acara kesenian untuk menopang kampanye juga dipastikan akan sepi. Tidak hanya itu, sewa mobil yang biasanya ramai ketika Pilkada juga diprediksi akan macet tahun ini, terlebih di daerah yang masih melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.
"Akibatnya dampak kucuran uang dari kandidat kepala daerah ke masyarakat sangat terbatas. Mau kumpulkan massa khawatir pandemi, nanti repot kalau dituduh jadi klaster baru Covid-19, bisa turunkan elektabilitas kan. Sementara itu bentuk kampanye di media sosial pun dianggap tidak bisa gantikan peran kampanye konvensional," kata dia, dikutip okezone.
Dia menyebut, dampak belanja pemerintah untuk Pilkada hanya terbatas pada belanja barang dan belanja operasional yang langsung berhubungan dengan penyelenggaraan.
Selain itu, selama Pilkada biasanya sektor konsumsi LNPRT (lembaga non profit yang melayani rumah tangga) naik signifikan. Tahun 2019 lalu pengeluaran konsumsi LNPRT meroket 10,6% karena tim sukses, konsultan politik ramai jadi suporting pemilu.
"Tahun ini diperkirakan lebih rendah pertumbuhannya," ucapnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :