www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Akhirnya Hotspot Riau Nihil Pagi Ini
 
Rotte Foundation Bantu Permodalan UMKM Terdampak Corona di Pantai Raja
Sabtu, 11 Juli 2020 - 11:33:39 WIB
Rotte Foundation menyalurkan bantuan modal usaha kepada pelaku UMKM, yakni salah seorang warga daerah Simpang Raya, Pantai Raja, guna pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Rotte Foundation menyalurkan bantuan modal usaha kepada pelaku UMKM, yakni salah seorang warga daerah Simpang Raya, Pantai Raja, guna pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Baca juga:

Wujudkan Misi Kesejahteraan Umat, BRK Syariah Buka Sentra UMKM di Kantor Arifin Ahmad
Manfaat Pinjaman UMKM Online dan Rekomendasi Terbaiknya
Kepala Kantor Kemenag Kepulauan Meranti Dorong Pelaku Usaha dan UMKM untuk Bersertifikasi Halal pada Oktober 2024

PEKANBARU-Rotte Foundation menyalurkan bantuan modal usaha kepada pelaku UMKM, yakni salah seorang warga daerah Simpang Raya, Pantai Raja, guna pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Pimpinan Rotte Foundation H. Budi Suhari, SPt mengatakan, Program Bantuan Ekonomi Rotte Foundation melakukan pemberdayaan ekonomi sejak 2018 lalu. "Rotte Foundation terus berupaya menyalurkan dana bantuan modal usahan mikro program ekonomi dan pembinaan kepada UMKM di beberapa titik di Kota Pekanbaru," ujar Budi.

Lebih jauh, Budi menjelaskan dana bantuan program ini merupakan dana yang berasal dari penyisihan sebagian laba bersih dari usaha Rotte Bakery. "Rotte Foundation telah menggulirkan dana program bantuan modal usaha kepada berbagai pelaku Usaha Kecil," ungkap Budi.

Hal sama disampaikan Manager Program Kemanusiaan Rotte Foundation Chandra Wijaya. "Rotte Foundation" mempunyai program pemberdayaan ekonomi, yang salah satu programnya pemberian bantuan modal untuk UMKM yang usahanya berhenti, apalagi  di tengah pandemi Covid-19," tutur Chandra.

Ia mengatakan program tersebut diutamakan bagi UMKM yang usahanya menjadi sumber keuangan utama keluarga. "Bantuan modal usaha ini akan kami dampingi secara berkelanjutan agar penerima manfaat juga bisa melanjutkan usahanya dengan baik, mandiri dan terus berkembang," ucapnya.

Sementara itu, salah satu penerima manfaat keluarga Zardi dan Yuli Nanci Erawati  yang tengah mengembangkan usaha produksi makanan berupa opak, mangling dan tape ubi. Dimana, guna mengayuh usaha makan berbahan baku singkong, mereka membutuhkan suntikan modal guna mengembangkan usahanya.

"Kami membuka usaha produksi opak karena kesulitan ekonomi. Kebetulan di desa kami (Hangtuah, Pantai Raja, red) ada kebun singkong dan tak memerlukan modal besar di awal. Sejak berproduksi sejak 2016, permintaan pada ketiga jenis makanan ini sebenarnya cukup tinggi. Namun  kendalanya keterbatasan tenaga dan modal untuk pengembangan usaha. Seperti perizinan dan pengemasan (packaging). Untuk pemasaran juga masih sangat terbatas. Kadang dititipkan di warung, pedagang keliling, kadang ada yang membawa ke Kota Pekanbaru. Kami berharap, produksi opak, mangling serta tapai ubi ini bisa menembus supermarket atau penjualan online," tutur Yuli memahat harap.

Kini, produksi usahanya selain mengalami keterbatasan ruang gerak, juga masih minimnya stok barang yang ada  di tengah permintaan yang boleh dikata menggiurkan. Ia mengkalkulasi, dengan 10 kilogram ubi singkong mentah, dapat memproduksi 3 sampai 4 kilogram opak. Sementara untuk mangling, dari 4 kilogram ubi singkong dapat menghasilkan 1,5 kilo mangling. Itu pun dengan catatan cuaca setia berkawan. Pasalnya, pemprosesan semua bahan membutuhkan pencahayaan matahari saat penjemuran nyaris tak cukup sehari. 

Angin segarnya adalah, konon warga setempat yang cukup konsumtif. Adalah ladang-ladang sawit yang membentang sejauh mata memandang adalah 'ladang minyak' bagi warga. Makanya, Yuli dibantu suami, dan kedua orang tuanya bertungkuslumus menggeluti usaha tersebut. 

Adapun pandemi covid yang tengah mampir ke tanah air, sempat membuat usahanya ketar-ketir. Beberapa adonan bahan dalam pembuatan opak harganya melambung tinggi. Seperti bawang putih, seledri, daun bawang dan garam serta ebi.

Bagaimana dengan harga? Yuli menuturkan, 2 ons mangling harganya ditawarkan dalam kisaran 4 ribu rupiah. Sementara, harga 1 kilo opak dibanderol 35 ribu rupiah di sentra produksi, sedangkan di Kota Pekanbaru dipatok dengan harga 50 ribu rupiah. 

"Kami sangat senang bisa dapat bantuan modal ini. Kami akan mencoba meningkatkan produksi kembali," cetus alumni UIN Syarif Kasim itu. 

Tekad Yuli diaminkan sang suami tercinta Zardi. Alumnis Gontor itu memasang asa, semoga Rotte Foundation lebih peduli pada sesama, lebih bermanfaat buat umat dan jangkauan pemberdayaan lebih luas pula. (rilis)







Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Ilustrasi ancamn Karhutla di Riau selama musim kemarau (foto/int)Akhirnya Hotspot Riau Nihil Pagi Ini
Cemilan sehat pendukung diet.(ilustrasi/int)Ini Deretan Camilan Sehat Tanpa Khawatir Gemuk
SUV 7-Seater Citroën C3 Aircross .SUV 7-Seater Citroën C3 Aircross Resmi Meluncur, Harga di Bawah Rp 300 Juta
  Ramalan zodiak hari ini.(ilustrasi/int)Ramalan Zodiak Hari ini: Kegelisahan Hilang, Segala Urusan Lancar
Liverpool secara mengejutkan kalah 0-2 melawan Everton dalam lanjutan Liga Inggris.
Hasil Lengkap Liga Inggris: Liverpool Tumbang, Manchester United Perkasa!
Pemain Atalanta saat menghadapi Fiorentina dalam semifinal leg kedua Coppa Italia di Stadion Gewiss Bergamo pada Kamis (25/4/2024) dini hari WIB. Atalanta Bentrok Juventus di Final Coppa Italia 2023/2024
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved