INHU - Untuk proses jual beli coint E-Dinnar Coin Gold (EDRG) saat ini diakui sedikit dibatasi hingga
seluruh member EDRG diharapkan bersabar menunggu dan menjalani proses
dan ketentuan yang berlaku.
Hal ini diungkapkan Direktur Indragiri Exchanger (IE), Handa Fadillah terkait isu negatif terkait Indragiri Exchanger (IE) yang dituding lamban serta menunda pencairan jual beli coint E-Dinnar Coin Gold.
"Untuk member jangan khawatir, saat ini tidak masalah, itu kan hanya isu-isu negatif saja yang dimainkan oleh seseorang oknum saja. Hanya saja saat ini kita masih adem-adem saja kok," ungkap Handa menjawab pertanyaan wartawan, Senin (1/6/2020).
"Saya sebagai Direktur IE mengambil sisi positifnya dari trend negatif seluruh bisnis akibat covid-19 ini, dengan begini semua member jadi tahu bahwa EDRG bukan bisnis yang berskema ponzi, dan money game tetapi sebuah bisnis yang ditopang oleh beberapa sektor potensial yang memberikan kita keuntungan dan jaminan untuk pengamanan asset EDRG kita," kata Handa.
Handa juga menegaskan, membangun bisnis ini bukanlah untuk menjadi bisnis 'kaleng-kaleng'. Meski bisnis ini lahirnya bukan dari perkotaaan, asalkan kualitas bisnis yang dibangun ini berskala internasional.
"Semoga ini juga didukung penuh oleh seluruh member EDRG, saya menggaransi sepenuhnya EDRG akan tetap ada dan dapat tetap menjadi harapan dan tumpuan hidup bagi orang banyak," terangnya.
"Kepercayaan anda adalah modal saya, kesabaran anda adalah pertahanan saya, kiprah anda untuk bersama saya mengembangkan EDRG adalah harapan saya, agar kita semua bisa hidup bahagia lahir dan bathin melalui EDRG," harapnya.
Lanjut Handa, bahkan kini perusahaan yang bergerak di bidang aset digital mata uang kripto atau crypto currency akan melakukan ekspansi ke Kota Pekanbaru. Langkah itu sebagai bentuk pengembangan dan menambahkan member lebih banyak sehingga perusahaan mengatur strategi baru dengan memindahkan kantor pusat Indragiri Exchanger ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru. Sesuai jadwal, kantor pusat yang bagian dari ekspansi tersebut akan beroperasi mulai tanggal 2 Juni 2020.
Tidak tanggung-tanggung, pemindahan kantor Indragiri Exchanger ini akan memiliki dua kantor di Pekanbaru dengan lokasi yang berbeda.
"Dua kantor yang di Pekanbaru yakni kantor pelayanan di Jalan Paus dan kantor manajeman PT Indasia di Jalan Gulama. Sedangkan kantor yang Inhu menjadi kantor cabang," ujar Handa, Jumat lalu.
Kata Handa, langkah ini diambil agar kedepannya IE sebagai perusahaan crypto currency dan EDRG terus berkembang pesat ditengah masyarakat.
"Dengan adanya kantor pusat di ibukota provinsi Riau ini memudahkan akses transportasi udara dari provinsi lain menuju kantor pusat Indragiriexchanger," sambungnya.
Handa mengakui memang saat ini perkembangan member yang sangat pesat menuntut dirinya untuk pindah ketempat yang lebih strategis dan mensosialisasikan ke banyak orang.
Terpisah salah seorang member EDRG Inhu, Ronal saat dikonfirmasi wartawan mengenai bagaimana proses pencairan jual beli coin oleh IE mengatakan bahwa dirinya sudah sejak tiga tahun lalu menjadi member tidak ada masalah soal pencairan.
"Tiga tahun saya jadi member tidak ada masalah dalam proses pencairannya, hanya memang sedikit sabar karena yah memang begitu kita mengikuti aturan yang berlaku, namun sejauh ini tidak ada masalah," ungkapnya
Bahkan menurut Ronal sendiri, sejak ia bergabung dalam EDRG, dapat membantu sektor keterpurukan ekonomi.
"Jujur saja ekonomi saya sedikit terbantu oleh perusahaan crypto curency saat ini, dan kita percaya bahwa ini juga dikelola orang-orang yang berkompeten," ungkapnya.
Penulis : Andri Subakti
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :