PEKANBARU - Hasil produksi Gabah di seluruh kabupaten/kota se-Riau belum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Herman Mahfud, Selasa (5/5/2020).
"Walau semua lahan yang ada kita tanami gabah, itu baru bisa untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Riau sebesar 35 persen," jelasnya.
Selebihnya, sambung Herman, untuk kebutuhan beras di Riau cenderung masih bergantung pada provinsi tetangga, seperti Sumatera Barat (Sumbar), Sumsel, bahkan dari Pulau Jawa.
Disebutkannya, pada tahun 2020, realisasi area persawahan di Riau mencapai 18.060 hektare itu data per Januari-Maret. Dan dari jumlah tersebut, luasan area persawahan yang ditanam per Januari 2020 seluas 3.505 hektar lebih, meningkat pada Februari menjadi 4.822 hektare. Sedangkan pada Maret, 9.733 hektare.
Untuk area tanah terlus, kata Herman, terdapat di Kabupaten Inhil, yakni 13.561 hektare. Kemudian Kuansing 1,617 hektar dan Rokan Hilir 1,236.8 hektar, terangnya.
"Sedangkan kabupaten/kota yang tidak ada tanaman padi sama sekali pada periode tersebut yakni Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kota Pekanbaru," ucapnya.
"Ini karena di Pekanbaru lahan persawahan tidak ada, sedangkan Meranti komoditi andalan mereka sagu. Area tanam padi ini sebagai cadangan pangan ke depan sesuai instruksi Pak Gubernur," tuturnya.
Penulis: Rivo Wijaya
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :