Apple Akui Virus Corona Berimbas ke Perusahaan
Rabu, 19 Februari 2020 - 10:46:54 WIB
JAKARTA - Apple mengonfirmasi virus corona ternyata berimbas pada bisnis perusahaan. Hal itu diketahui dari laporan yang diunggah di situs resmi perusahaan.
Dilaporkan The New York Times, Rabu (19/2/2020), Apple menuturkan virus corona di Tiongkok membuat produksi pasokan lebih lambat. Terlebih, Apple memang cukup bergantung pada perusahaan Tiongkok sebagai pemasok produk-produknya.
"Proses pengerjaan memang mulai dilanjutkan di seluruh negeri (Tiongkok), tapi memang untuk kembali normal membutuhkan waktu lebih lambat dari perkiraan kami," tulis Apple dalam laporan tersebut.
Pihak Apple mengatakan manufaktur rekanan mereka memang berada di luar provinsi Hubei dan kini sudah banyak yang dibuka kembali. Hanya, proses itu berjalan lambat dan perlu disesuaikan dengan kondisi sekitar untuk menjamin kesehatan para pekerja.
Tidak hanya itu, kondisi ini juga berpengaruh pada permintaan produk Apple di Tiongkok. Hal itu tidak lepas dari penutupan 42 Apple Store di Tiongkok dan belum seluruhnya belum kembali dibuka.
Untuk diketahui, Apple menjadi perusahaan besar Amerika Serikat pertama yang mengakui penyebaran virus corona di Tiongkok turut berimbas pada bisnis perusahaan. Karenanya, perusahaan mengatakan target pendapatan untuk kuartal Maret ini tidak akan terpenuhi.
Sementara untuk di luar Tiongkok, Apple memastikan pasokan untuk para pelanggan aman dan sesuai dengan prediksi. Lebih lanjut, perusahaan mengatakan akan terus memantau kondisi ini dan informasi selanjutnya akan diungkap saat laporan bulan April.
Apple Perpanjang Penutupan Toko
Sebelumnya, Apple sempat memperpanjang penutupan toko-toko ritelnya di Tiongkok untuk menghindari penyebaran virus Corona. Perusahaan pun tengah berusaha supaya dapat segera membuka kembali kantor dan fasilitas lainnya di negara tersebut.
Hal ini disampaikan oleh perusahaan dalam keterangan resmi. Apple pada awal bulan ini mengatakan penutupan toko dan kantornya di Tiongkok dilakukan sampai 9 Februari 2020.
"Kami sedang berupaya membuka kambali kantor-kantor perusahaan dan pusat-pusat kontak kami pada 10 Februari. Kami membuat persiapan untuk membuka kembali toko ritel kami," jelas pihak Apple dalam keterangan resminya, Minggu (9/2/2020).
"Kami akan terus memberikan informasi kepada para konsumen ketika tanggal pembukaan sudah ditetapkan," sambung perusahaan.
Tiongkok merupakan salah satu pasar penting bagi Apple. Tidak hanya untuk penjualan smartphone, tetapi juga rantai suplai dan manufaktur sejumlah produknya berada di negara tersebut ikut terdampak. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :