Baja Impor Cina Serbu Indonesia, Produsen dalam Negeri Keluhkan Regulasi Tak Memihak Pengusaha Lokal
Selasa, 10 September 2019 - 07:59:51 WIB
JAKARTA - Asosiasi produsen Baja Lapis Aluminium Seng (BJLAS) mengeluhkan soal maraknya serbuan impor baja dari Cina dan Vietnam.
Direktur Eksekutif Indonesia Zinc Aluminium Steel Industries (IZASI), Maharany Putri menilai bisnis baja flat dalam negeri kian terpuruk dengan sejumlah regulasi yang dinilai tidak memihak pengusaha lokal.
“Peningkatan kapasitas produksi nasional dengan melalui ekspansi investasi maupun investasi baru pun akhirnya percuma jika permintaan tersebut lari ke impor," ujar Maharany dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/9/2019) dikutip dari Kompas.
Maharany menjelaskan, tingkat pertumbuhan konsumsi baja di Indonesia menempati peringkat pertama dari Negara ASEAN sejak tahun 2017 dan mengalami pertumbuhan sebesar 6,6 persen pada 2018.
Namun, peningkatan permintaan sektor konstruksi tersebut justru diiringi dengan peningkatan impor baja dari Cina dan Vietnam.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), peningkatan impor BJLAS terjadi sejak tahun 2013 dan naik signifikan pada tahun 2017, 2018.
Diduga, pemicunya karena harga BJLAS impor lebih murah 40 persen di bawah harga BJLAS lokal.
Rendahnya harga jual baja impor dimungkinkan karena banyaknya subsidi pemerintah dari negara pengekspor. Pengalihan kode tarif barang yang berimbas kepada perbedaan bea masuk, tersedia dan dapat diaksesnya fasilitas perjanjian dagang bilateral atau multilateral. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :