JAKARTA - Padamnya listrik secara massal di Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Banten punya dampak ke keuangan PT PLN (Persero). Sebab, PLN harus memberi kompensasi pada pelanggan yang listriknya padam.
Pelanggan yang berhak menerima kompensasi 20 juta lebih. Nilanya juga terhitung besar, tembus Rp 800 miliar.
Untuk menutup beban tersebut, PLN membuka opsi untuk mengurangi gaji pegawai.
Pangkas Gaji Pegawai
Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Djoko Raharjo Abumanan mengatakan, kompensasi yang dibayarkan PLN akan berpengaruh pada keuangan PLN. Untuk mengatasi hal tersebut, manajemen berencana mengurangi gaji pegawai.
"(Keuangan minus dong?) Iya, makanya harus hemat lagi nanti, gaji pegawai kurangi," katanya di DPR Jakarta, Selasa (6/8/2019) dikutip dari Detik.
Dia menjelaskan, terdapat beberapa jenis penghasilan pegawai dalam PLN. Salah satunya ialah penghasilan berdasarkan prestasi. Penghasilan ini yang bakal dikurangi.
"Di PLN itu kalau kerjanya enggak bagus potong gaji. Namanya nggak potong gaji, P2 diperhitungkan. PLN ada 3 (komponen penghasilan), P1 itu gaji dasar, P2 ini kalau prestasi dikasih kalau enggak, enggak. Kaya gini (kejadian pemadaman masal) nih kemungkinan kena semua pegawai," paparnya.
Namun, Djoko bilang nilainya masih diperhitungkan. "Ya nanti lah liat IKS, insentif kesejahteraan," ujarnya.
Kompensasi Pelanggan PLN Tembus Rp 800 Miliar
Saat berkunjung ke DPR untuk lapor listrik padam massal, Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, sebanyak 21,9 juta pelanggan kena dampak listrik padam massal. Nilai kompensasi pelanggan yang terdampak sebesar Rp 839 miliar.
"Kalau besaran kompensasi sudah diatur pemerintah melalui Permen ESDM dan PLN menghitungnya sesuai dengan ketentuan tersebut yang terkena dampak 21,9 juta pelanggan dengan total Rp 839 miliar," ujarnya.
Meski begitu, angka itu sedikit berbeda dengan yang disampaikan Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto WS. Saat melapor ke Kementerian Perdagangan, Haryanto bilang jumlah pelanggan yang dapat kompensi sebanyak 22 juta pelanggan dengan nilai Rp 865 miliar.
"Jumlah kompensasi total Rp 865 miliar, untuk 22 juta pelanggan di Jakarta, Jabar, dan Banten. Kami akan langsung berikan kompensasi di rekening Agustus yang dibayar September," katanya. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :