www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Jadwal MotoGP Prancis 2024 Akhir Pekan Ini, Jangan Sampai Kelewatan
 
Anggawira: Angka Kemiskinan Indonesia Turun Bukan Kenyataan
Jumat, 20 Juli 2018 - 15:43:26 WIB

JAKARTA-Baru-baru ini Badan Pusat Statistik (BPS) meliris angka kemiskinan per Maret 2018 sebesar 25,95 juta orang atau 9,82 persen dari total penduduk Indonesia. Angka ini menunjukkan penurunan dari sebelumnya 26,58 juta orang atau 10,12 persen dari total penduduk Indonesia per September 2017.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat, Anggawira mengatakan angka kemiskinan dibawah 2 digit itu jauh dari kenyataannya di lapangan.

“Angka kemiskinan itu (9,82 persen) jauh dari kenyataannya. Apakah patokan pengeluaran 400 ribuan (rupiah) itu sudah tepat? Lalu yang berada di patokan itu disebut kaya? Apakah segitu cukup memenuhi kebutuhan hidup per orang sebulan?” kata Anggawira yang juga Ketua BPP HIPMI (Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) kepada awak media (20/7/2018).

Lebih lanjut, Anggawira mengatakan masih lebar selang antara garis kemiskinan dengan di atasnya yang masih masuk kategori miskin. Jika patokannya dinaikkan, lanjutnya, maka angka kemiskinan di Indonesia masih sangat tinggi.

“Ambil contoh rilis terakhir UNDP (United Nations Development Programme), dengan patokan pengeluaran dibawah 20 ribu, ada 140 juta orang tergolong miskin. Ini kan sekitar 50 persen penduduk negeri ini,” kata Anggawira yang juga bakal calon legislatif 2019 Dapil (Daerah Pemilihan) VIII Jawa Barat (Kabupaten Indramayu, Kota dan Kabupaten Cirebon).

Angka kemiskinan rilis pemerintah sebesar 9,82 persen itu, menurutnya, juga tidak relevan untuk saat ini. Karena sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan adalah pangan sebesar 73,48 persen, seperti beras, telur ayam ras, dan daging ayam ras. Sementara saat ini harga-harga pangan naik, seiring melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Anggawira mengatakan pula isu kemiskinan turun hanyalah dibuat-buat menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Isu ini dibuat agar seolah-olah pemerintah sudah bekerja.

“Itu (turunnya angka kemiskinan) kan isu seksi biar pemerintah dianggap bekerja. Padahal pemerintah belum pernah memecahkan persoalan kemiskinan secara mendasar. Angka 9,82 persen dengan patokan tidak tepat itu hanya karena bantuan sosial,” kata Anggawira, dalam rilis yang diterima halloriau.com.

Diketahui berdasarkan rilis BPS Maret 2018 menyebutkan bantuan sosial tunai tumbuh sebesar 87,6 persen pada Triwulan I 2018, lebih tinggi dibandingkan pada Triwulan I 2017 yang tumbuh hanya 3,39 persen.


Penulis : Rilis
Editor : Yusni Fatimah



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
MotoGPPrancis 2024.Jadwal MotoGP Prancis 2024 Akhir Pekan Ini, Jangan Sampai Kelewatan
PSG Vs Dortmund.PSG Vs Dortmund: Mats Hummels Cs Menang 1-0, ke Final Liga Champions!
Pebalap Repsol Honda, Joan Mir.(foto: int)Terpuruk di MotoGP 2024, Honda Terus Berjuang Tanpa Marquez
  ilustrasi.Buat Konten Kritik Kebijakan Uang Kuliah, Mahasiswa Unri Dipolisikan Rektor
Masyarakat dilarang membuang sampah sembarangan dan kini sudah ada layanan jemput sampah ke rumahDinas PerkimtanLH Kepulauan Meranti Luncurkan Layanan Jemput Sampah di Setiap Rumah
Kadistankan Kota Pekanbaru, Muhammad Firdaus.(foto: pgi)Hewan Kurban di Pekanbaru Jalani Pemeriksaan Kesehatan Jelang Idul Adha
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Kajati Riau Ditabalkan Gelar Adat di Balai Adat LAMR
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved