PEKANBARU - Siapa yang tidak kenal jengkol, menu makanan yang memiliki aroma khas dan rasa sedap ini ternyata menjadi salah satu komoditi penyumbang inflasi di Riau.
Hal ini disampaikan Bidang Statustik Neraca Wilayah dan Analisa BPS Riau, Joni Kasmuri, dimana pada April 2018 ini terjadi inflasi di Riau sebesar 0,19 persen.
"Dari 3 kota IHK di Riau, semua kota mengalami inflasi, yakni Pekanbaru 0,20 persen, Dumai 0,14 persen, dan Tembilahan 0,17 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain bawang merah sebesar 0,23 persen, obat dengan resep 0,07 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bensin 0,02 persen, termasuk jengkol 0,02 persen, " Ungkap Joni, Kamis (3/5/2018)
Sementara, lanjut Joni, ikan teri berada dinposisi 0,02 persen, emas perhiasan 0,01 persen, dan telur ayam ras 0,01 persen.
Untuk komoditas yang menahan inflasi (deflasi) antara lain cabai merah, beras, tomat sayur, nangka muda, ikan serai, dan lain-lain.
Dijelaskan Joni lagi, inflasi Riau April 2018 terjadi karena adanya kenaikan harga pada tujuh kelompok pengeluaran, yakni kelompok kesehatan 1,61 persen, diikuti kelompok sandang 0,32 persen, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,20 persen. Serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,16 persen.
"Lalu kelompok bahan makanan 0,08 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga masing-masing sebesar 0,03 persen," pungkasnya.
Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :