DUMAI - Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Mitra Putri Tujuh (SP-MP7) dalam aksi demo Rabu (29/3/2017) pagi tadi menuntut penyesuaian upah. Para pekerja meminta agar upah yang mereka terima  sesuai dengan Upah Minimum Propinsi (UMP).

Aksi damai diikuti ribuan pekerja dan dikawal ketat ratusan aparat kepolisian tepat di depan kantor Kuning PT Pertamina Jalan Putri Tujuh Dumai. Aksi damai dilaksanakan sekitar Pukul 08.00 WIB dan baru membubarkan diri pada pukul 13.00 WIB setelah Manager HR Pertamina RU II, Yadi Mulyadi dan Manager General Affair Seno Haryono menerima pekerja di Gedung Kuning Kantor Pertamina RU II Dumai. Hadir juga Kepala Dinas Tenaga Kerja Dumai, Drs. H. Amiruddin, MM MBA.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Dumai, Drs. H. Amiruddin, MM MBA usai pertemuan kepada www.halloriau.com mengatakan, pertemuan membahas tuntutan pekerja yang tergabung dalam SP-MP7 terkait pembayaran upah.

"Aksi demo yang dilakukan oleh Serikat Pekerja Mitra Putri Tujuh (SP-MP7) menuntut upah. Mereka meminta agar upah disesuaikan dengan UMP 2017," ujar Amiruddin.

Kepada pihak Pertamina RU II Dumai Amiruddin meminta agar segera menyesuaikan upah dengan UMP Agar persoalan ini segera selesai.

"Kami minta pihak Pertamina RU II Dumai membayarkan upah sesuai UMP. Dan segera membayar kekurangan upah para pekerja, kalau perlu dirapel agar persoalan ini segera selesai," harap Amiruddin.

Lanjutnya, kepada pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Mitra Putri Tujuh kami harap dapat bersabar menunggu SK keluar, dan kembali bekerja seperti biasa.

Sementara dalam berita rilis yang dikirim Area Manager Communication Relations Sumbagut mengatakan bahwa, meski terjadi aksi demo didepan kantor Pertamina, aktivitas di RU II Dumai tetap berjalan normal. Pertamina tetap mengutamakan kelancaran operasional kilang. Hal ini sebagai bentuk komitmen dalam menyediakan ketersediaan BBM bagi masyarakat banyak.

Penulis : Bambang
Editor   : Unik Susanti