DUMAI - Simoni Laia (35) sudah lama menderita asam lambung atau maag. Tak hanya itu, ia juga sering mengalami demam.
Sejauh ini Simoni memang belum pernah dirawat inap. Namun ia rutin berobat ke Puskesmas untuk menjalani kontrol asam lambungnya.
Untungnya, pria yang bekerja sebagai buruh ini sudah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI-APBD) Kota Dumai.
Simoni lega sejak tahu ia dan keluarganya terdaftar sebagai peserta JKN. Sebelumnya ia selalu mengkhawatirkan jika suatu saat ia atau keluarganya butuh pelayanan kesehatan. Seperti harus dirawat inap atau operasi.
"Saya takut kali lah kalau saya atau anggota keluarga ada yang sakit. Takutnya itu kalau harus dirawat atau operasi itukan biayanya besar, ke mana saya harus mencari biayanya sedangkan pekerjaan saya hanya sebagai buruh kasar bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari aja sudah syukur. Tapi semenjak tahu saya dan keluarga terdaftar sebagai peserta JKN agak lega lah hati saya," tutur Simon, Rabu (11/10/2023).
Menurutnya, kehadiran Program JKN memang sudah terbukti banyak membantu masyarakat terlebih bagi masyarakat yang kurang mampu kehadiran Program JKN merupakan berkah karena secara ekonomi meringankan beban masyarakat.
Simon mengungkapkan bahwa sudah banyak masyarakat yang terbantu berobat berkat Program JKN, terlebih yang mengidap penyakit kronis yang membutuhkan biaya besar seperti cuci darah, kanker, jantung dan penyakit-penyakit kronis lainnya yang membutuhkan perawatan secara intensif.
"Saya dan keluarga memang belum pernah sampai dirawat inap. Kalau dirujuk ke rumah sakit pernah ya, karena sakit asam lambung saya ini lah. Mudah-mudahan jangan sampai dirawat kita minta kepada Tuhan semoga selalu diberi kesehatan," sebutnya.
"Sakit itu kan tidak enak apalagi kalau sampai dirawat. Walaupun semua biayanya dijamin Program JKN, tetap saja sakit itu tidak enak. Apalagi seperti saya ini kalau nggak kerja, ya nggak ada pemasukan," sambungnya.
Simon termasuk kepala keluarga yang selalu memperhatikan kesehatan anggota keluarganya karena ia tidak mau sakit menjadi penghambat aktivitas keluarganya. Bahkan kepada anak-anaknya ia selalu menekankan disiplin untuk menjaga pola makan.
"Anak-anak saya sejak dini sudah saya ajari untuk makan makanan yang sehat. Istri saya selalu membekali makanan atau jajanan yang dimasak sendiri di rumah. Kita nggak tahu jajanan yang dijual di luar itu bahan olahannya dari apa dan kebersihannya bagaimana," katanya.
"Bukannya nggak boleh jajan sama sekali tapi kami juga harus tahu makanan atau jajanan apa yang dibeli, bahkan sampai penjualnya, juga kami harus tahu," terang Simon.
Begitulah Simon menjaga kesehatan keluarganya terutama anak-anaknya yang masih bersekolah di tingkat SD dan SLTP, karena ia selalu berprinsip lebih baik mencegah daripada mengobati. Menurutnya, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Dengan menekankan disiplin hidup sehat sejak dini, ia berharap anak-anaknya yang masih duduk di bangku SD maupun SMP dapat terbiasa menerapkannya hingga dewasa nanti.
Di sisi lain, Simon juga berharap kehadiran Program JKN terus dipertahankan, karena menurutnya Program JKN sangat bagus dan membantu masyarakat. Ia juga menilai, pelayanan BPJS Kesehatan sudah membaik dari waktu ke waktu.
"Program JKN pelayanannya juga bagus, prosedurnya mudah dan gampang. Sekarang zamannya teknologi informasi apa-apa sekarang sudah mudah bisa dari handphone. Saya juga sudah download Aplikasi Mobile JKN mudah dan praktis, saya kalau mau berobat ke Puskesmas daftar dulu secara online melalui Aplikasi Mobile JKN," tutur Simon. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :