DUMAI - Diana Aritonang (25) nampak semringah di hari yang paling bahagia baginya dan keluarga. Tepat pada 6 September 2023, Diana melahirkan anak pertamanya di Rumah Sakit Pertamina Dumai.
Dari hasil pemeriksaan dokter bayi dalam kandungan Diana harus segera dilahirkan karena usia kandungannya sudah lewat dua minggu dari tanggal yang diperkirakan, sehingga jalan satu-satunya melalui operasi sectio caesar.
"Tadinya saya berharap bisa melahirkan normal. Namanya juga anak pertama. Tapi Tuhan berkehendak lain, ya mau bagaimana lagi. Kita kan sudah usaha, yang penting sekarang saya dan anak saya selamat dan sehat," terang Diana yang ditemani suami dan orangtuanya, Kamis (7/9/2023).
Pancaran kebahagiaan tak bisa disembunyikan Diana dari sorot matanya. Begitu juga dengan suaminya, rasa lelah dan khawatir saat mendampingi Diana menjalani persalinannya, hilang seketika.
Diana pun demikian, rasa sakit yang ia lalui sepanjang kehamilannya dan rasa sakit pasca-operasi terhapus dengan lahirnya putri pertama mereka yang diberi nama Arsila Siregar.
"Rasanya tidak ada hari yang lebih bahagia dalam hidup saya selain hari ini hari kelahiran putri kami tercinta. Saya memang sudah lama mempersiapkan segala sesuatunya dan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi, saya sudah lama daftar program jaminan kesehatan nasional (JKN) sejak awal menikah lagi karena saya tahu manfaatnya, orangtua saya, kakak dan abang semuanya ikut program JKN jadi saya cukup paham dengan layanan program JKN," ujar Diana.
Diana memilih mendaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri kelas 1 dengan iuran Rp150 ribu. Alasannya sederhana, ia mengutamakan kenyamanan apabila dirawat inap.
"Bagi saya, manfaat yang diterima dibandingkan dengan iuran yang dibayarkan setiap bulan itu rasanya luar biasa. Bukan bermaksud mengatakan saya banyak duit dan mudah membayar iuran bulanannya, tapi kalau dibandingkan dengan asuransi swasta jelas program JKN lebih terjangkau. Dari sisi manfaatnya pun tidak kalah saing," jelas Diana.
Diana yang berlatar belakang pendidikan sarjana keguruan matematika ini lebih memilih berwirausaha daripada bekerja menerima upah atau gaji. Baginya berwira usaha lebih bebas dan tidak terikat waktu.
"Pedidikan itu hal yang sangat penting buat saya. Tapi bagi saya tidak selamanya dengan pendidikan atau gelar yang kita raih harus bekerja sebagai pegawai. Kalau dengan berwira usaha hasilnya lebih baik, kenapa tidak," sebut Diana.
Sebagai peserta JKN Diana juga aktif memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN. Setiap kali mau berobat atau konsultasi ke klinik, ia selalu mendaftar secara online. Ia mengatakan bahwa dirinya sudah lama mengunduh Aplikasi Mobile JKN, namun ia belum familiar menggunakan aplikasi tersebut.
"Kemarin dipandu pegawai BPJS kesehatan, banyak fiturnya saya bisa cek data kepesertaan, bisa konsultasi dengan dokter, ada info program JKN, ada pendaftaran pelayanan, pokoknya banyak fiturnya," tuturnya.
"Semuanya sangat membantu peserta dalam mengakses layanan program JKN. Yang paling sering saya gunakan ya itu pendaftaran pelayanan atau antrean online karena waktu hamil kemarin. Setiap bulan saya cek kehamilan, jadi kalau kita sudah mendaftar secara online tak perlu harus mengantre lama-lama di klinik," terang Diana.
Diana merasa sangat senang dikunjungi BPJS Kesehatan pada hari pertama kelahiran putrinya. Ia pun tak henti mengucapkan rasa syukur atas perhatian BPJS Kesehatan terhadap peserta JKN, termasuk pada dirinya.
"Terimakasih karena sudah berkunjung, nggak nyangka saya pada hari pertama kelahiran putri saya dikunjungi langsung BPJS Kesehatan," tutur Diana sambil tersenyum hangat.(rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
.jpeg)
