DUMAI - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Dumai menurunkan dokter hewan didampingi 40 tim kesehatan hewan untuk pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban Idul Adha 1444 Hijriah/2023 M.
"DKPP kota dumai menurunkan dokter hewan didampingi 40 tim kesehatan hewan untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban Idul Adha 1444 H/2023 M," kata Kepala DKPP Kota Dumai, Mukhlis Suzantri, Kamis (15/6/2023).
Dijelaskannya, pemeriksaan kesehatan hewan kurban tujuannya untuk menghindari berbagai penyakit yang dapat ditularkan hewan kurban ke manusia atau yang disebut dengan zoonosis.
Untuk diketahui, hewan kurban seperti sapi, kerbau dan kambing sebagian besar dipasok dari luar Dumai seperti Sumbar, Lampung dan Jawa.
Meski daerah asal sudah menjamin kesehatan hewan tersebut, namun DKPP Kota Dumai akan tetap melakukan pemeriksaan ulang secara intensif guna menghindari penyakit yang dapat ditularkan ke manusia.
Masih kata Mukhlis, pemeriksaan akan melibatkan dokter hewan dibantu tenaga teknis yang sudah berpengalaman untuk menjamin kesehatan hewan kurban sehingga layak dikurbankan dan layak untuk dikonsumsi.
Lanjutnya, petugas juga akan mengawasi lalu lintas hewan kurban untuk menjamin ketersediaan daging kurban yang sehat dan layak konsumsi di Kota Dumai.
"Pengawasan itu untuk memastikan hewan kurban layak konsumsi. Dan kami akan memastikan hewan kurban yang masuk ke kota dumai harus memiliki surat keterangan sehat dari daerah asal," tambahnya.
Makanya tim kesehatan terus melakukan pengawasan dilapangan agar hewan kurban seperti sapi dan kambing yang masuk ke Dumai sehat dan layak dikonsumsi.
"Jika ditemukan pengangkut hewan ternak tidak dapat menunjukkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) kita minta putar balik," tegasnya.
Pengecekan kesehatan hewan ini sangat penting karena penjualan hewan untuk kurban pada Idul Adha tahun ini sudah kian marak di sejumlah lokasi di Dumai. Menurutnya petugas ingin memastikan ternak yang dijual benar-benar sehat.
Selain pemeriksaan surat keterangan sehat, hewan kurban juga akan diperiksa fisiknya oleh tim kesehatan hewan.
Secara umum, hewan kurban dari daerah lain harus mendapat persetujuan atau rekomendasi dari Dinas Peternakan dan dipastikan hewan kurban sehat.
"Terutama tidak bergejala lumpy skin disease (LSD), penyakit mulut dan kuku (PMK), serta antraks yang ditunjukkan melalui surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dan sertifikat veteriner," jelasnya.
Sementara, untuk kebutuhan hewan kurban Idul Adha 1444 H tahun 2023 ini, menurut Mukhlis diperkirakan mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Ia memprediksikan pada Idul Adha 2023 permintaan hewan qurban meningkat sekiar 5-10 persen.
Penulis: Bambang
Editor: Barkah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :