DUMAI - Setelah sukses tanpa ada klaster dari Dunia Pendidikan Tingkat Sekolah menengah atau (SMA) sederajat, Tim Satgas Covid-19, kini mulai mengizinkan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) bagi tingkat SMP sederajat di Kota Dumai.
Untuk PTMT tingkat SMP sederajat di kota Dumai, SMPN Dumai, menjadi yang pertama menyelenggarakanya, hal tersebut ditandai dengan penyerahaan rekomendasi oleh Wakil Walikota Dumai, Amris, S.Sy kepada Kepala SMPN 2 Dumai, Syaidatun Habibah.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Walikota Dumai, Amris menyaksikan proses PTMT di SMPN 2 Dumai, sambil melihat penerapan Protokol kesehatan yang diterapkan.
Wakil Walikota Dumai, Amris mengungkapkan bahwa PTMT ini sangat perlu dilaksanakan untuk membentuk karakter dari peserta didik, yang selama ini mungkin kurang di dapat saat mengikuti pelajaran secara Daring atau Online.
"Saya melihat proses PTMT di SMPN 2 Dumai, ini sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, termasuk Protokol kesehatanya, juga sudah bagus," katanya
Ia menambahkan, meskipun PTMT sudah sesuai dengan ketentuan, terkait Prokes harus terus diperketat.
"Saya mengingatkan kepada pihak sekolah untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19. Untuk itu, para pelajar harus diatur mulai dari masuk sekolah, belajar, hingga ketika akan meninggalkan sekolah saat jam pulang sekolah. Mereka diimbau agar tidak bermain dan langsung pulang ke rumah," pesannya.
Dirinya tidak menginginkan adanya klaster dunia pendidikan, karena akan berdampak fatal, jadi Prokes harus benar-benar diketatkan agar penyebaran Covid-19 tidak terjadi.
Masih ditempat yang sama, Kepala SMPN 2 Dumai, Syaidatun Habibah mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan Tim satgas Covid-19 yang telah mengizinkan pembelajaran tatap muka Terbatas di sekolahnya.
Menurutnya, PTMT sangat penting dalam membentuk karakter peserta didik, karena jika pembelajaran secara Daring, tentunya tenaga pendidik sulit untuk membentuk karakter menjadi labih baik.
"Kita akan menjalankan apa-apa saja anjuran dan pesan dari pak wakil walikota serta dari tim Satgas Covid-19, untuk memperketat Prokes yang telah tersedia," ungkapnya.
Sementara, Juru Bicara Satgas Dumai, dr Syaiful menegaskan bahwa SMPN 2 Dumai, telah bersih dari Covid-19, meskipun sebelumnya ada sekitar 25 tenaga pendidiknya yang terpapar Covid-19.
"Kita memberikan rekomendasi setelah sekolah mampu memenuhi standar yang telah ditentukan, termasuk tenaga pendidik harus dilakukan rapid tes Antigen yang telah dilakukan dan hasilnya bersih," tegasnya.
Syaiful berharap pihak sekolah tetap melihat dan mengawasi Penerapan protokol kesehatan yang telah ditentukan.
"Prokes sangat penting, dan wajib di ketatkan, jangan sampai ada klaster pendidikan setelah PTMT ini dilaksanakan di kota Dumai," pungkasnya.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)