DUMAI - Bandar Bakau di Jalan Nelayan Laut Kota Dumai merupakan salah satu objek wisata terkenal di Dumai. Belum lama ini tempat tersebut menjadi pusat peringatan hari mangrove sedunia tingkat Provinsi Riau tahun 2020.
Acara dihadiri langsung Gubernur Riau H Syamsuar dan jajarannya, termasuk tamu undangan dari Kementrian LHK.
Kabar sedih datang dari tempat itu, wisata kebanggaan masyarakat Dumai harus tutup akibat infrastruktur banyak yang rusak.
Hal tersebut terungkap saat rapat koordinasi Pemko Dumai, dengan pelaku dan pengelola pariwisata di gedung Pendopo Jalan Putri Tujuh Kota Dumai, Senin (12/10/2020). Rapat dipimpin oleh Asisten III Setdako Dumai Khairil Adli dan dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Kota Dumai, H. Syamsuddin.
"Banyak Infrastruktur yang rusak, seperti jalan dan panggung, tidak ingin mencelakai orang, Bandar Bakau terpaksa kami tutup sementara," kata Pengelola Bandar Bakau, Darwis Muhammad Saleh usai rapat.
Awal 2020 juga ada insiden, ada pengunjung Bandar Bakau yang terjatuh akibat kondisi jalan yang terbuat dari kayu telah lapuk, sehingga satu keluarga terjatuh.
"Alhamdulillah mereka semua selamat, dan saya membantu untuk memulihkan trauma yang didapatnya, bahkan saya sempat diperiksa pihak Kepolisian akibat insiden tersebut, jadi kami tidak ingin kejadian serupa terulang kembali, untuk itu kami tutup sementara," tegasnya.
Darwis berharap Pemerintah memperhatikan kondisi tersebut. "Kondisi yang sangat memprihatinkan ini harus disikapi dengan cepat, jika tidak maka Bandar Bakau bisa lumpuh total, karena bisa membahayakan pengunjung yang datang ke Bandar Bakau," harapnya.
Lebihlanjut dijelaskanya, ada sekitar 680 Meter jalan di alam Bandar Bakau kondisinya sudah memprihatinkan, dan sangat berbahaya bagi pengunjung.
"Kita minta kepada Pemko dan perusahaan yang ada di Dumai, bisa membantu pembangunan jalan di Bandar Bakau sepanjang kurang lebih 680 Meter, sehingga bandar Bakau bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat baik dari Dumai maupun luar Dumai," harapnya.
Sementara, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Diskopar) Dumai, Syamsuddin mengaku prihatin dengan kondisi jalan di kawasan Bandar Bakau yang rusak dan banyak berlubang, hingga memaksa untuk ditutup hingga waktu yang belum ditentukan
Diakui Syamsuddin, objek wisata Bandar Bakau menjadi salah satu objek wisata andalan kota Dumai.
Kawasan hutan mangrove benar-benar indah, keasliannya masih sangat terjaga. Didalamnya juga terdapat beraneka ragam spesies yang hidup berdampingan di kawasan hutan mangrove.
"Kami prihatin dengan kondisi jalan di kawasan Bandar Bakau yang rusak dan banyak berlubang, hingga memaksa untuk ditutup," kata Syamsuddin.
Syamsuddin berharap pengelola Bandar Bakau membuat usulan melalui Musrenbang tingkat kelurahan agar usulan perbaikan infrastruktur dapat dianggarkan di APBD Kota Dumai.
"Kita minta pengelola Bandar Bakau bisa mengusulkan dalam Musrenbang tingkat kelurahaan, sehingga bisa masuk dalam APBD Dumai," harap Syamsuddin.
Penulis : Bambang
Editor : Fauzia
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :