www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Petani Sayur di Pekanbaru Ini Sukses Kembangkan Usaha Bersama BRI
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Ahli Lingkungan ITB: GPC Tak Sebabkan Tumbuhan dan Biota Laut Mati
Senin, 24 Februari 2020 - 16:10:08 WIB

DUMAI - Green Petroleum Coke (GPC) yang dihasilkan kilang minyak Pertamina RU II Dumai saat ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Dumai. Ada yang berasumsi bahwa GPC yang dihasilkan Pertamina Dumai merupakan limbah B3 sehingga berbahaya bagi lingkungan.


Menanggapi hal itu, ahli lingkungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Sukandar SSi, MT, PHD yang juga seorang spesialis bidang pengolahan limbah B3 mengungkapkan GPC tidak menyebabkan tumbuhan dan biota laut mati.

Masyarakat harus tahu, GPC merupakan produk akhir dari seluruh proses pengolahan di Kilang Refinery sebelum aspal, GPC diolah menggunakan prinsip Thermal Cracking.

“Thermal Cracking sendiri merupakan proses pemecahan rantai hidrokarbon dari senyawa rantai panjang menjadi hidrokarbon dengan rantai yang lebih kecil menggunakan bantuan panas dan tanpa menggunakan bantuan bahan kimia,” terangnya.

Dirinya jugamenegaskan bahwa green coke atau GPC bukan limbah.

"Green Coke merupakan produk dari turunan minyak bumi yang diproses dari senyawa karbon berbentuk padat menggunakan Delayed Cooking Unit yang mampu mengubah minyak berat (Short Residue) menjadi Green Coke," kata Sukandar, Minggu (23/2/2020).

Dijelaskannya, Green Coke sering digunakan sebagai bahan baku pengurai Alumina, selain itu juga digunakan untuk aplikasi bahan bakar pabrik semen, peleburan logam, peleburan timah, bahan pembuat baterai dan lain sebagainya.

Dosen Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknik Bandung itu juga menyebutkan bahwa

Menurutnya, GPC merupakan produk yang cukup umum ditemui pada kilang minyak, GPC juga dipasarkan sampai ke luar negeri seperti produk BBM lainnya. Bahkan GPC dari kilang minyak di Indonesia merupakan GPC terbaik yang tidak ada kandungan Vanadiumnya.

"Green Coke yang dihasilkan dari kilang minyak di Indonesia memiliki kualitas sangat baik tidak mengandung vanadium oleh karena itu GPC aman dan tidak berbahaya. Kandungan Vanadium berjumlah 0,0003-0,0008 Wt sehingga tidak berbahaya," katanya lagi.

Sukandar mencontohkan batubara yang digunakan untuk bahan bakar tetapi aman bagi lingkungan. Selain itu Sukandar menyebutkan Aspal yang juga salah satu produk turunan minyak bumi paling akhir dibawah Green Coke. Jika aspal dan batu bara tidak berbahaya bagi lingkungan, otomatis GPC juga tidak berbahaya bagi lingkungan.

"Kesimpulannya GPC tidak berbahaya bagi lingkungan, GPC juga bukan limbah B3, sifatnya padat tidak larut di air sehingga bila masuk ke dalam air tidak berbahaya bagi biota laut. Di udara juga tidak berbahaya, tidak mengandung bahan kimia sama seperti debu jalanan. Pesan saya jangan di hirup, seperti tepung walaupun tidak berbahaya dan terbuat dari singkong jika dihirup dapat mengganggu pernapasan," pungkasnya.

Sebelumnya, Pertamina RU II Dumai melibatkan laboratorium penguji bersertifikat Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk menguji dampak keberadaan green coke.

Secara umum hasilnya GPC merupakan turunan minyak bumi yang memiliki karakteristik dan kandungan non toxic (tidak beracun), non hazardous material (bukan barang berbahaya) dan stabil.

Bahkan dalam rangka menjawab keingintahuan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda dan Mahasiswa (Gempa) Kota Dumai, Pertamina RU II penuhi undangan Focus Group Discussion (FGD) bertema "Green Petroleum Coke, Ada Apa?"

Hadir juga pada kegiatan tersebut Walikota Dumai, H Zulkifli AS, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Satrio Wibowo, Perwakilan PT Pertamina RU II, tokoh masyarakat dan mahasiswa di gedung Pendopo Dumai baru-baru ini.

Untuk diketahui Pertamina Dumai tahun ini dapat penghargaan PROPER HIJAU. PROPER merupakan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan yang diprakarsai oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai bentuk apresiasi atas kinerja perusahaan yang telah memenuhi ketaatan terhadap lingkungan.

Penulis : Bambang
Editor : Fauzia

   


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Arbain, petani sayur mayur di Pekanbaru sukses berkembang bersama BRI (foto/riki)Petani Sayur di Pekanbaru Ini Sukses Kembangkan Usaha Bersama BRI
Sosialisasi PENA 2024 berlangsung secara daring dan diikuti ratusan wartawan yang ada di Riau (foto/ist)PHR Kembali Gelar Lomba Karya Jurnalistik PENA untuk Wartawan Riau
Wakil Ketua DPD PDIP Riau bidang pembangunan manusia dan kebudayaan sekaligus anggota fraksi PDIP DPRD Riau, Sugeng Pranoto (foto:rinai/halloriau)PDIP Riau Belum Mau Bicara Soal Pilgubri, Sugeng: Kami Fokus ke Gugatan Pilpres Dulu
Infografis rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara sah Pemilu DPD RI tingkat Provinsi Riau (foto:kpu riau).Berikut Hasil Perolehan Suara Sah DPD RI Tingkat Riau, Edwin Pratama dan Alpasirin Menggugat ke MK
Ilustrasi program magang ke Jepang tahap II Disnakertrans Riau dibuka (foto/int)Dibuka Sampai Agustus 2024, Ini Syarat Program Magang ke Jepang Tahap II Disnakertrans Riau
  Disperindag akan uji tera SPBU di perbatasan Pekanbaru jelang Lebaran 2024 (foto/int)Jelang Lebaran, Disperindag Akan Uji Tera 5 SPBU di Perbatasan Pekanbaru
Ketua Umum BPD HIPMI Riau, Rahmad Ilahi foto bersama dengan tamu undangan dan anak yatim panti asuhan (foto/ist)Jalin Silaturahmi dan Kekompakan, HIPMI Riau Gelar Buka Puasa Bersama dan Santuni Anak Yatim
Ilustrasi hotspot di Provinsi Riau sudah mulai turun (foto/int)Mulai Turun, Hotspot Riau Terdeteksi 20 Titik
Ribuan bangkai ayam potong dibuang ke aliran sungai di Desa Sungai Pinang (foto/ist)Geger, Ribuan Bangkai Ayam Terapung di Sungai Musi Rawas Sumsel, Polisi Turun Tangan
Ilustrasi tapir besar masuk permukiman penduduk di Pekanbaru (foto/int)BKSDA Riau Tinjau Lokasi Tapir Masuk Pemukiman di Pekanbaru
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved